LAM Riau Ancam Tutup Gelper di Pekanbaru

by

EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau mendesak aparat tekait menutup dan menertibkan gelper di Kota Pekanbaru yang diduga terdapat unsur judi. Jika tidak, LAM mengancam akan menurunkan polisi adat untuk menutup lokasi gelper tersebut.

Ketua DPH LAMR Syahril Abubakar menegaskan, pihaknya mengecam dan menolak keras setiap jenis permainan judi termasuk gelper. Apalagi walikota sudah mencanangkan Kota Pekanbaru ini sebagai Kota Bertuah dan juga Kota Madani.

“Respons pihak DPRD Pekanbaru ingin kota ini bersih dari aktivitas judi, sangat kami dukung. Kami dari lembaga adat menegaskan, apapun permainan yang mengarah judi, apalagi gelper yang pemainnya orang dewasa, silakan ditutup,” ujar Syahril, Minggu (20/8/2017).

Diduga mengandung unsur judi, tambah Syahril, pihaknya memberi tenggat selama dua pekan agar gelper di Kota Pekanbaru segera tutup oleh aparat. Jika tidak, LAMR sendiri yang akan turun tangan.

“Kalau semua pihak berkomitmen, tidak sulit menuntaskan persoalan ini. Jika memang imbauan LAM tidak dihiraukan, kami akan siapkan polisi adat untuk menggelar razia. Jika perlu kami mendirikan posko di sana 24 jam. Jika perlu berbulan-bulan sampai gelper benar-benar tutup,” kata dia.

Dia mengatakan, Kota Pekanbaru sebagai Bumi Melayu yang kental dengan nuansa Islami, segala bentuk judi harus diberangus. Pihak terkait terutama kepolisian, tidak perlu mencari alasan, karena sudah jelas-jelas secara kasat mata permainannya.

LAM Riau sangat serius melihat persoalan ini. Bahkan bila perlu akan dikelurkan warkah. “Tidak ada orang di penjara gara-gara kebijakan. Paling paling di PTUN. Kita siap membantu. LAM punya LBH, bisa diturunkan. Jangan sampai persoalan ini kita sidang secara adat. Sebab kita punya hukum adat,” sebutnya yang diamini pengurus LAMR lainnya.

Sebelumnya sidak anggota DPRD Pekanbaru bersama Satpol PP dan Disperindag ke sejumlah tempat gelper, menemukan pemainnya orang dewasa. Padahal, seharusnya gelper tempat permainan anak-anak.

Legislator menilai, tidak mungkin orang dewasa bermain gelper berjam-jam, bahkan sebagian dari pagi hingga malam hari, jika tidak ada nilai uangnya. Dari data yang dikumpulkan wakil rakyat, sebanyak 12 titik tempat gelper di Kota Pekanbaru. (*)