Dewan Pertanyakan Realisasi Terminal Kargo di Pintu Masuk Kota Pekanbaru

by

EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Kalangan dewan mempertanyakan keseriusan Pemko Pekanbaru dalam membangun terminal kargo di setiap pintu masuk kota.

Padahal wacana membangun terminal kargo itu sudah digulirkan sejak beberapa tahun lalu. Sementara hingga saat ini tidak jelas tindak lanjutnya. Bahkan tak dianggarkan dalam APBD 2018.

“Memang tidak ada pembahasan itu. Makanya kita mempertanyakannya. Apakah memang serius program ini, atau hanya wacana belaka. Padahal, terminal kargo itu sangat penting,” kata Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru Herwan Nasri ST, Senin (5/2).

Dijelaskannya, program ini sempat heboh dua tahun lalu. Tujuannya, agar tidak ada lagi aktivitas bongkar muat di dalam kota. Lebih dari itu, truk tonase besar juga tidak bebas masuk ke kota, karena sangat membahayakan pengendara.

Apalagi hampir semua jalan dalam kota ini macet. “Seharusnya ini tidak diabaikan pemko. Karena beberapa tahun ke depan, akan terasa pengaruhnya,” sebut Herwan.

Dia mengakui kondisi anggaran di APBD saat ini tidak bisa diandalkan untuk membangun terminal kargo itu. Namun pemko bisa mencari alternatif lain. Sebab, awalnya rencana pembangunan terminal kargo ini, tidak justru hanya mengandalkan APBD kota Pekanbaru saja. Tapi bisa bekerjasama dengan Kabupaten Kampar, Siak dan Pelalawan. Apalagi Program Pekan Sikawan (Pekanbaru, Siak dan Pelalawan) sudah lama diusung.

“Bahkan, kita sudah lama dorong, bahwa untuk merealisasikan hal tersebut, Pemko harus jemput bola. Pemko juga diminta koordinasi dengan Pemprov Riau, agar pembangunan ini terealisasi,” katanya.

Seperti diketahui, pihak DPRD sudah lama mengusulkan agar segera dibuatnya terminal kargo, dengan sistem interline di Kota Pekanbaru. Artinya, terminal kargo tidak hanya dibangun di satu titik saja. Namun dibangun di setiap perbatasan Kota Pekanbaru dan kabupaten.
Sehingga Kota Pekanbaru akan tertata rapi dan mengurangi kemacetan.

Terminal kargo tersebut bisa dibangun di perbatasan Pekanbaru-Kampar, semua barang yang masuk dibongkar di Panam. Kemudian dilansir dengan mobil kecil ke dalam kota. Selanjutnya di bagian utara, berbatasan dengan Mandau Bengkalis. Pembongkarannya di daerah Rumbai. (*)