Pedagang di Terminal BPRS Keluhkan Pungli Ormas

by

EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Pedagang dan pamasok barang harian dan sayuran yang melakukan aktivitas bongkar muat di Terminal Bandar Raya Payung Sekaki (BRPS) kembali mengeluhkan adanya pungutan liar (pungli) di lokasi tersebut. Pungli tersebut dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan organisasi tertentu.

Praktek pungli ini membuat pedagang merasa keberatan. Apalagi mereka dimintai uang setiap malam. Tidak tahan dengan adanya praktek pungli tersebut, sejumlah pedagang kemudian melapor ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru.

Kepala Disperindag Kota Pekanbaru, Ahmad Ingot Hutasuhut, Minggu (28/5/2017) kemarin membenarkanya ada laporan tersebut. Menurut Ingot, dugaan pungli itu sudah terjadi sejak dua bulan lalu.

Namun saat itu pedagang masih bersabar dan tidak keberatan memberikan uang kepada oknum yang mengatasnamakan organisasi tertentu tersebut meminta uang kepada pedagang. Belakangan ini pedagang sudah tidak sabar lagi, sebab jumlah uang yang diminta oleh oknum ini terus meningkat.

“Informasi terakhir yang kami dapatkan dari pedagang mereka dimintai uang Rp 25 ribu hingga Rp 35 ribu satu pedagang setiap malam,” kata Ingot.

Setelah mendapatkan laporan tersebut, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak keamanan setempat untuk meminta bantuan keamanan. Sebab pedagang ingin melakukan aktivitas bongkar muat dengan tenang, tanpa harus dihantui dengan pungutan-pungutan yang tidak jelas.

“Kita langsung meminta bantuan pengamanan kepada pihak Koramil dan Polsek setempat, karena pedagang melaporkan ke kita secara resmi,” imbuhnya.

Ingot menyayangkan ulah oknum yang berani memungut sejumlah uang kepada pedagang yang melakukan aktifitas bongkar muat di terminal BRPS. Sebab pihak Pemko Pekanbaru tidak pernah memebankan biaya apapun kepada pedagang yang melakukan aktifitas di lokasi tersebut.

“Kalau sudah seperti ini bukan pungli lagi tapi sudah pemerasan namanya. Karena kita tidak membebankan biaya apa-apa kepada pedagang yang melakukan bongkar muat disana,” kata Ingot. (*)