EKONOMIPOS.COM (EPC), TEMBILAHAN – Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman turut prihatin dengan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan di Riau. Terkait hal itu, gubernur berjanji akan mengecek penyebabnya.
Andi Rachman, sapaan akrab gubernur menilai, berdasarkan laporan terjadi PHK itu karena perlambatan ekonomi. “Katanya ada pengurangan harga, sehingga menurunkan aktivitas akhirnya berimbas pada penghentian kegiatan kontraktor dan tentu pegawai dikurangi atau dirumahkan sementara,” ujar Andi saat ditanya tanggapan atas peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei di Tembilahan, Senin (01/05/2017).
Namun, menurutnya lagi, sesuai undang-undang semua sudah diatur tanggung jawab perusahaan. “Jadi perusahaan harus mengikuti UU itu, mereka juga tidak bisa berbuat seenaknya,” kata Andi.
Dia menegaskan bahwa potensi konflik tidak akan terjadi kalau masing-masing pihak tahu kewajiban dan tanggungjawabnya. “Nggak ada yang konflik kalau masing-masing tahu,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Riau Rasidin Siregar mengatakan pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan sejumlah serikat buruh, aparat kepolisian dan asosiasi pengusaha.
“Hasilnya, mereka sudah menyatakan bahwa kegiatan mereka pada hari buruh atau Mayday ini dengan melakukan kegiatan yang berlangsung dengan aman,” kata Rasidin.
Terkait Mayday, gubernur mengajak serikat dan organisasi buruh bekerjasama dengan pemerintah untuk menyejahterahkan pekerja sebagai apresiasi peringatan Hari Buruh Internasional atau Mayday 1 Mei.
“Ayo kita lanjutkan kerja sama tersebut demi mencapai kesejahteraan buruh sesuai dengan undang-undang yang berlaku,” kata Andi.
Andi juga meminta kepada Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Provinsi Riau untuk mengakomodir seluruh kepentingan buruh dalam peringatan Hari Buruh Internasional pada Senin, 1 Mei 2017. (*)