EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Kendati gedung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pekanbaru sudah hampir rampung, namun belum dapat difungsikan dalam waktu dekat. Bahkan tahun depan belum juga dapat dipastikan rumah sakit milik Pemko Pekanbaru itu dapat dinikmati oleh masyarakat.
Rumah sakit yang terletak di Jalan Garuda Sakti itu awalnya akan beroperasi tahun 2018. Penyebabnya terkendala anggaran. Terutama anggaran untuk pengadaan alat kesehatan, tenaga kerja, serta anggaran untuk menuntaskan fisik bangunan.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Rahmad Rianto mengatakan, pihaknya akan berupaya mencari bantuan dana agar RSUD segera berfungsi.
“Dana Alokasi Khusus (DAK) yang tadinya ditransfer ke daerah itu dipergunakan untuk membayar utang dana DAK 2016 tunda bayar,” jelas dia, Senin (14/8/2017).
Pihaknya sudah mengusulkan ke pusat melalui APBNP. Namun hingga saat ini proposal pengadaan alat kesehatan tersebut belum disetujui Pemerintah Pusat.
“Tahun depan akan kita coba lagi. Jadi apapun anggarannya kita akan coba terus mengajukan proposal. Jadi tinggal ganti tanggal dan tahun, karena yang diminta sama,” imbuhnya.
Saat ditanya besaran anggaran yang dibutuhkan untuk pengadaan alkes, dikatakan Rahmad, lebih kurang Rp 135 milar. Angka ini lebih besar dari anggaran pembangunan fisik RSUD menghabiskan Rp 125 miliar melalui proses multiyears.
Pihaknya tengah mengupayakan mendapatkan bantuan lain, seperti Bankeu dan anggaran dari Pemprov Riau.
“APBD kota memang kecil. Makanya sekarang kita mengupayakan juga untuk Bankeu mungkin APBD tingkat satu. Mudah-mudahan provinsi bisa bantu,” ulas Rahmad.
Sementara terkait pembangunan fisik bangunan RSUD, saat ini sekitar 82 persen. Untuk menuntaskan, ditegaskan Rahmad, pihaknya akan menggesa tahun 2018. Pembangunan fisik yang belum tuntas di antaranya elektrikal mekanikal. Biaya DED rumah sakit tersebut 30 persen di antaranya dihabiskan untuk biaya elektrikal mekanikal.
“Jadi memang rumah sakit itu elektrikal mekanikal memang kompleks, pipa gas medis, instalasi yang berbau kesehatan,” paparnya.
Pihaknya menargetkan RSUD bisa dioperasikan tahun 2019. Tahun depan akan menggesa pembangunan fisik, pengadaan alkes dan perekrutan tenaga medis yang diperkirakan mencapai 230 orang. (*)