EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengaku geram atas ulah sejumlah perusahaan distributor alat berat di Riau yang enggan membayar pajak alat berat.
Gubernur berjanji akan memerintahkan bawahannya mendatangi langsung perusahaan itu. “Saya ingin perusahaan pendistribusi alat berat di Riau tahu dan bekerjasama dengan Bapenda Riau melaporkan penjualan untuk pajaknya, ” ujar pria yang akrab disapa Andi Rachman ini, Minggu (10/9/2017).
Hal ini ditengarai masih adanya pemilik ribuan lebih alat berat yang tidak mau mendaftarkan dan melaporkan penjualannya di Riau ke Badan Pendapatan Daerah.
Gubernur menyebutkan nama-nama perusahaan tersebut. Di antaranya Hyundai, Trakindo dan beberapa pendistribusi alat berat lainnya. “Saya juga akan mengutus Bapenda untuk mendatangi perusahaan ini. Karena mereka selalu cuek selama ini dan tidak peduli dengan daerah, ” tegas Andi Rachman.
Sementara, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang diturunkan dalam waktu dekat ini juga akan melakukan penyisiran mencari keberadaan sejumlah alat berat yang tak berizin ataupun mengemplang pajak kendaraan.
“Harus bayar pajak. Tidak boleh ada yang seenaknya saja di daerah. Makanya kita tugaskan Satpol PP menyisir semuanya,” ujar Andi.
Gubernur juga mengimbau kepada asosiasi transportasi kendaraan berat dan anggota yang beroperasi di Riau untuk menggunakan nomor polisi BM. Agar bayar pajak kenderaan juga bagi Riau.
“Karena jalan di Riau Makin lama makin rusak dan APBD berkurang. Kalau tidak mau bayar pajak jangan operasi di sini (Riau),” jelas Andi.
Sementara itu. Kepala Bapenda Provinsi Riau Indra, Putra Yana mengakui saat ini pihaknya memang sedang fokus mencari pundi-pundi pendapatan dari sektor alat berat.
“Kami sekarang sedang menyisir dan mendata alat-alat berat khususnya yang belum terdata dan belum membayar pajak. Semenjak saya menjabat hal itu menjadi prioritas disamping hal lainnya,” ujar Indra Putra Yana. (*)