,EKONOMIPOS.COM (EPC)MAKASSAR – Pelanggan listrik prabayar di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara atau Sulselrabar tercatat telah mencapai 805.190 pelanggan.
Secara persentase, pengguna listrik prabayar tersebut bahkan telah berada pada angka 32,87% terhadap total pelanggan PLN Wilayah Sulselrabar yang mencapai 2,45 juta pelanggan.
Manajer Hukum dan Humas PLN Sulselrabar Rosita Zulkarnaen mengatakan pemanfaatan sistem pembayaran prabayar terus mencatatkan peningkatan cukup besar seiring dengan kecenderungan pelanggan mengendalikan pemakaian listriknya.
“Sepanjang tahun ini hingga per Oktober 2016 ada penambahan 115.685 pelanggan prabayar dari posisi akhir tahun lalu sebanyak 805.190 pelanggan,” katanya kepada Bisnis, Selasa (1/11/2016).
Menurutnya, penambahan pelanggan prabayar tersebut tidak hanya berasal dari sambungan baru tetapi juga oleh pelanggan eksisting yang melakukan migrasi dari konvensional ke sistem pembayaran prabayar.
Di sisi lain, total sambungan baru kumulatif baik pelanggan prabayar maupun pascabayar hingga Oktober 2016 secara year to date (ytd) sebanyak 112.893 pelanggan atau naik 4,83% dari posisi akhir 2015 sebanyak 2,34 juta pelanggan.
Dengan kata lain, tren pertumbuhan pemanfaatan listrik prabayar di Sulselrabar jauh lebih tinggi dibandingkan dengan laju penambahan pelanggan baru kumulatif di wilayah tersebut.
Rosita menjelaskan keunggulan prabayar dari pascabayar selain memudahkan dalam pengendalian pemakaian listrik, pelanggan juga tidak akan dikenakan biaya keterlambatan akibat lupa bayar tagihan listrik.
“Masih banyak lagi kemudahan bisa diperoleh dari prabayar ini, kami harapkan jumlah pelanggan segmen ini bisa terus meningkat,” paparnya.
Dalam perkembangan lain, perseroan juga telah memperkenalkan aplikasi mobile yang memungkinkan pelanggan mengakses informasi tentang tagihan listrik, informasi pemadaman maupun informasi lainnya yang berkaitan dengan layanan PLN kepada masyarakat melalui smartphone.
GM PLN Sulselrabar Wasito Adi mengatakan inovasi layanan tersebut diharapkan bisa memangkas alur informasi hingga memudahkan pelanggan dalam menyampaikan keluhan maupun aduan terakit layanan, jaringan dan transmisi listrik melalui aplikasi tersebut.
“Info pemadaman dan penyebabnya bisa diakses langsung, sehingga pelanggan bisa tahu. Apalagi di Sulselrabar ini kerap terjadi gangguan nonteknis, faktor alam dan lainnya. Pelanggan bisa secara jelas tahu penyebab jika terjadi pemadaman di area layanan,” paparnya.
(Bisnis)