Toyota Kembangkan Teknologi Baterai Mobil Listrik

by

EKONOMIPOS.COM – Toyota Motor Corp tengah berjuang memecahkan masalah akhir untuk mengomersialisasi teknologi baterai terobosannya pada paruh pertama 2020-an. Terobosan berupa baterai solid-state ini diproyeksi akan memotong secara drastis biaya produksi mobil listrik.

Teknologi baterai solid adalah perangkat penyimpan energi generasi masa depan, memiliki kapasitas besar sebagai penyimpanan energi sekaligus memperbaiki baterai lithium-ion hari ini. Teknologi ini juga menggantikan elektrolit bentuk cair atau gel dengan bahan konduktif yang padat.

Manfaat lain dari teknologi baru ini adalah menawarkan kapasitas dan keamanan yang lebih baik.

“Ada beberapa teknologi baterai generasi mendatang yang kami lihat, dan yang paling menjanjikan adalah baterai solid-state,” kata Chairman Toyota Takeshi Uchiyamada dalam sebuah wawancara menjelang Tokyo Motor Show, yang dibuka untuk umum pada Jumat, 27 Oktober 2017.

Toyota terus berjuang untuk menyelesaikan pengembangan teknologi ini, namun beberapa isu masih tersisa terkait dengan produksi massalnya.

Masa pakai baterai adalah yang terbesar dari masalah tersebut, kata Uchiyamada. Menurutnya, Toyota telah mengembangkan pengetahuan untuk memproduksi semua baterai solid-state sedemikian rupa sehingga bisa mencapai semua potensi kinerja teknologinya.

Namun, belum dikuasai bagaimana memproduksi secara massal agar baterai bertahan lama pada kinerja mobil seperti yang diharapkan pembeli bisa melaju sejauh 200.000 km (124.274 mil) atau lebih.

Uchiyamada tidak mengatakan berapa lama baterai kendaraan listrik (EV) harus bertahan sebelum perlu diganti, namun ia menolak jangka waktu 3 tahun. “Tidak ada yang mau membeli mobil seperti itu, jika Anda harus mengganti baterai hanya setelah 3 tahun,” katanya.

Toyota, meskipun, tampak yakin bisa menyelesaikan proses komersialisasi untuk teknologi baterai baru. “Kami percaya teknologi baterai solid-state kami bisa menjadi game changer, dengan potensi untuk meningkatkan rentang pengendaraan secara dramatis,” kata Executive Vice President, Didier Leroy, Rabu, 25 Oktober 2017.

Sementara Toyota masih mendorong teknologi kendaraan sel bahan bakar hidrogen alternatifnya, yang dicemooh oleh CEO Tesla Inc Elon Musk, Uchiyamada menegaskan bahwa perusahaan Jepang tersebut bukanlah “anti-EV”. Di samping itu, Toyota juga telah menghabiskan banyak dana untuk teknologi EV seperti baterai solid-state.

Dijuluki “Bapak Prius,” Uchiyamada, 71, membantu industri otomotif global dalam perjalanan menuju elektrifikasi sejak dua dekade lalu, dan percaya bahwa baik mobil listrik maupun mobil teknologi hidrogen itu akan dibutuhkan untuk menggantikan bensin mobil.