Permintaan Ekspor Terhadap Buah Ciplukan Kian Meningkat, Vietnam Minta 306 Kg

by

Buah Ciplukan semakin populer di pasar dunia. Buah itu kini banyak dijual dalam bentuk kering. Kandungan nutrisi di dalamnya juga sangat tinggi, dan baik untuk mencegah berbagai penyakit.

Golden Berry adalah buah eksotis, berasal dari dataran tinggi Andes dan menyimpan sejarah panjang dalam budaya Inca—sebagai makanan Pokok atau camilan.

Ciplukan kian banyak diminati pasar karena manfaatnya untuk kesehatan. Ada senyawa kimia yang terkandung di dalamnya, seperti antioksidan yang tinggi, asam lemak tak jenuh dan fitosterol.

Menurut para pakar kesehatan, kandungan ini dapat mengatasi penyakit kanker, hepatitis, hingga reumatik.

“Bahkan Ciplukan kering dijadikan cemilan bagi penderita kanker,” seperti dilansir dari CNBC Indonesia dalam artikelnya berjudul: Buah Asal RI Ini Jadi Buruan Asing sebagai Obat Kanker hingga Rematik, Minggu, 24 November 2024.

Di Indonesia, buah ini akan mampu tumbuh subur dengan kelembaban yang tinggi, seperti di Sumedang dan Jawa Barat. Beberapa petani lokal sudah mulai melakukan budidaya karena tingginya permintaan pasar.

Indonesia telah mengekspor ciplukan kering ke berbagai negara, termasuk Vietnam, Amerika Serikat, Thailand, China, dan Singapura.

Pada 2024, Badan Pusat Statistik mencatat Vietnam sebagai tujuan utama dengan nilai ekspor mencapai US$1.111.100. Amerika Serikat menyusul di posisi kedua dengan nilai US$287.992.

Dari segi volume, Vietnam membeli ciplukan kering terbanyak, yakni 306.109 Kg. Thailand berada di urutan kedua dengan 93.100 Kg, diikuti Amerika Serikat dengan 39.702 Kg.***