Ekonomipos.com, BARABAI – Warga Hulu Sungai Tengah, Barabai, Kalimantan timur, mendadak heboh, Kamis (25/6) petang setelah pesan berantai melalui BlackBerry Messenger beredar. Isinya sangat mengagetkan, dua warung bakso ternama di Barabai, pentolnya bercampur dengan daging babi.
Seperti dikutip dari Radar Banjarmasin (Grup JPNN), Kamis (25/6), isu daging babi sangat sensitif bagi warga Barabai yang dikenal religius. Sementara, kedua warung itu, selama ini menjadi salah satu tujuan favorit penggemar bakso di kota Apam.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan HST Zainal Abidin pun kaget dengan beredarnya kabar tersebut. “Saya kaget, kok cepat sekali beredar informasinya,” ujar Zainal, Kamis (26/6).
Meski demikian, ternyata informasi itu cukup berdasar, sesuai hasil uji laboraturium Balai Veteriner Banjarbaru, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian yang baru diterima Disnakan HST pada Senin (22/6) tadi.
Menurut Zainal, pengujian itu sebenarnya kegiatan rutin setiap enam bulan dari Balai. Mereka meneliti dan mengabil sampel secara acak, sedangkan dinas hanya mendampingi.
Balai Veteriner Banjarbaru mengambil spesimen bakso ke lima lokasi secara acak pada 18 Mei lalu. Titiknya di Barokah Jalan Simpang, Depot Solo Balapan Jalan Kemasan, Paman Sayang Jalan Perintis Kemerdekaan, Solo Simpang 4 Jalan Simpang Empat dan Timbul Solo Jalan Murakata.
Dari lima lokasi tersebut, Bakso Timbul Solo Jalan Murakata RT 6 Barabai dan Solo Simpang 4 Bulau Sarigading Barabai positif, pentol mengandung daging babi berdasarkan metode PCR (Polymerase Chain Reaction).
Pantauan di lapangan kemarin, kedua warung bakso yaitu Timbul Solo Murakata dan Solo Simpang 4 Bulau tutup sejak awal Ramadan. Sang pemilik kedua warung tersebut, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, mengaku berada di Jawa sejak awal Ramadan.
Ditanya tentang hasil pengujian yang menyebut pentol bakso yang dijualnya mengandung babi, Waris alias Pak Timbul tidak bisa menjawab. Ia beralasan suara teleponnya kurang jernih, sehingga minta waktu dulu untuk berbicara.
Namun ia sempat menyebut, “Saya mengambil dan mengolah daging buat pentol itu dari Kandangan, di Barabai ini ada beberapa warung bakso yang sama dengan kami tempat mengambilnya,” kata Pak Timbul.
Sementara itu, Kapolres HST AKBP Syahril Saharda melalui Kasat Reskrim AKP Heru Setiawan membenarkan informasi itu, berdasarkan keterangan yang disampaikan oleh Kepala Dinas. Pihaknya tetap mengklarifikasi hasil itu ke Balai.
“Apalagi, saat ini pemilik kedua warung bakso tidak berada di Barabai,” ujarnya. (jpnn)