EKONOMIPOS.COM (EPC), DUMAI – Investor asal Belanda tertarik bekerjasama dalam mengelola dan menyediakan air bersih di Kota Dumai. Perusahaan ini bahkan menawarkan kerja sama dengan sistem pengelolaan air aman, higienis ,dan berbasis lingkungan.
“Calon investor segera memaparkan teknis kerja sama pengelolaan dan melengkapi jaringan pipa. Dari kebutuhan 1.600 liter per detik, Dumai baru tersedia 30 liter per detik karena kapasitas pipa belum optimal, dan rencana investasi kerjasama ini kami sambut baik,” ujar Ketua tim teknis penyediaan air bersih Pemko Dumai, Muhammad Nasir, Sabtu (20/5/2017).
Nasir menambahkan penyediaan air bersih dikelola pemerintah baru dapat melayani 1.385 sambungan rumah tangga kapasitas 30 liter per detik.
Pemerintah daerah, lanjutnya, memprioritaskan penyediaan air bersih sebagai kebutuhan pokok masyarakat, dan untuk percepatan dirancang program pengadaan air minum desa melibatkan tiga kabupaten kota di Provinsi Riau.
“Kerja sama pengadaan air minum desa sudah dibangun antara Dumai, Rokan Hilir dan Duri, Kabupaten Bengkalis dengan sumber air baku dari Sungai Rokan, dan rencananya berkapasitas pipa 500 liter per detik,” sebutnya.
Sekda Nasir berharap calon investor menyediakan air bersih dengan target tahap awal untuk masyarakat dan selanjutnya baru melirik ke perusahaan industri.
Pemkot Dumai belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih bagi warganya karena sumber air baku dimiliki adalah gambut dan memerlukan biaya pengolahan tinggi dalam produksi.
Di samping itu pemerintah daerah harus memenuhi sejumlah persyaratan, misalnya menyiapkan lahan dan jaringan infrastruktur distribusi untuk merealisasikan program penyediaan air bersih tersebut. (*)