Dijual Rp 40 Ribu per Tabung, Harga Elpiji 3 Kg di Pelalawan Makin Mahal

by
EKONOMIPOS.COM (EPC), PANGKALANKERINCI – Kelangkaan elpiji 3 kg ternyata tak hanya terjadi di Pekanbaru dan Dumai. Di Kabupaten Pelalawan, gas melon ini juga sulit diperoleh warga.

Bahkan harga jual ecerannya di warung-warung semakin “menggila”. Jika sebelumnya hanya sekitar Rp 23 ribu sampai Rp 28 ribu, kini bisa mencapai Rp 35 ribu per tabung bahkan ada yang sampai Rp 40 ribu per tabungnya.

“Kami di Desa Langkan (Langgam) sangat mahal. Sampai Rp 35 ribu per tabung,” kata warga Desa Langkan Kecamatan Langgam, Isti Novia (31), Selasa (07/11/2017).

Harga gas 3 kg juga melambung di sekitar Pangkalan Kerinci. Hal itu diungkap seorang pemilik warung makan kecil di Jalan Akasia. Pria paruh baya itu sudah dua hari tak membuka kedainya lantaran gas tidak ada. Setelah dicari-cari dia mendapatkan gas dengan harga yang fantastis.

“Ada itu di dekat SD warung menjual gas. Katanya harganya Rp 40 ribu. Gila itu namanya. Tapi memang langsung habis dibeli orang. Mau tidak mau, dari pada ngak masak,” beber lelaki beruban itu saat ditemui di pangkalan gas Jalan Akasia.

Pemilik pangkalan Adiqila, Ade Hendri menyebutkan, stok elpiiji dari agen memang dikirim seperti biasa. Hanya saja, pembeli yang datang dari seluruh penjuru kota. Alhasil dalam waktu sekejap habis dan tidak semua terlayani.

“Karena pemilik pangkalan yang lain mengarahkan pembeli ke sini. Padahal gas sama-sama masuk. Jadi semua datang ke sini. Di sana ada gas, padahal sama dia ada. Berpolitik jadinya,” beber Ade Hendri.

Terkait kelangkaan dan mahalnya elpiji 3 kg, Sekretaris Komisi II DPRD Pelalawan, Tengku Khairil, menyatakan penyaluran perlu pengawasan ketat dari pemda melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM.

Pola penyaluran saat ini harus dievaluasi secara menyeluruh, termasuk memantau proses penjualan di masing-masing pangkalan. “Sudah jadi rahasia umum banyak oknum pangkalan yang bermain. Untuk mendapatkan untung yang lebih banyak,” kata Tengku Khairil.

Wakil rakyat yang akrab disapa Chonek ini mengimbau dinas terkait melakukan penelusuran ke pangkalan nakal. “Kita minta dinas terkait tegaslah. Cabut izin pangkalan yang bermain. Seperti di Kota Pekanbaru dan daerah lain. Berikan mereka syok terapi. Kalau tidak akan seperti ini terus,” tegasnya. (*)