Proyek Ritos Mangkrak, Pemprov Riau Belum Bersikap

by
EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Proyek pembangunan Riau Town Square (Ritos) di kawasan Purna MTQ Pekanbaru hingga saat ini masih terbengkalai. Bahkan sudah ditumbuhi semak belukar dan terkesan kumuh karena tanpa kegiatan.
 
Terlihat bangunan yang sebelumnya dipergunakan untuk pertandingan cabang biliar itu saat ini tersisa kerangka bangunan saja. 
 
“Sudah jadi sarang hantu, ini bangunan sudah tak pernah dipedulikan lagi sejak PON lalu, katanya mau dibangun pusat permainan,” ujar Ahyar seorang warga yang tinggal tidak jauh dari kawasan Purna MTQ. 
 
Memang disekeliling kawasan Ritos sudah dipagari penuh dengan seng sedangkan tanaman liar di kawasan tersebut terlihat juga sudah meninggi. “Dulu kan kabarnya ada rencana pembangunan tapi sekarang berhenti total,” jelas Ahyar. 
 
Bahkan menurut Ahyar beberapa waktu lalu ada beberapa anak muda yang ditangkap karena masuk ke dalam kawasan melakukan perbuatan mesum. 
 
Sedangkan konstruksi bangunan sendiri penelusuran sebagian sudah mengalami kerusakan dan tidak layak lagi untuk digunakan. 
 
Sejak awal tahun 2017 bahkan akhir tahun 2016 silam Pemprov Riau berencana melakukan pertemuan dengan pihak ketiga pengelola Riau Town Squere (Ritos). Namun hingga kini belum juga terealisasi perundingan tetsebut. 
 
Padahal kondisi Ritos sudah sangat mengkhawatirkan dan belum ada perkembangan sampai saat ini. Apalagi Pemerintah sampai saat ini belum ada kejelasan.
 
Saat dikonfirmasi Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Riau Syahrial Abdi mengatakan, hingga saat ini masih dalam proses dan mempersiapkan kajian.
 
“Sekarang yang jelas masih proses. Kami sedang siapkan telaahan untuk pertimbangan bagi pimpinan guna evaluasi dan langkah berikutnya,” ujar Syahrial Abdi, Rabu (18/10/2017).
 
Saat ditanya apakah proyek pembangunan Ritos tersebut bakal dilanjutkan atau dihentikan karena pertimbangan dari pimpinan, Syahrial mengaku belum dapat menyimpulkan kebijakan tersebut. 
 
“Tentunya menjadi beberapa pertimbangan dan pilihan. Semuanya dikaji baik dan buruknya,” ujar Syahrial Abdi.
 
Syahrial Abdi juga menyebutkan kerjasama dengan pihak ketiga ini merupakan kerjasama yang sudah dijalankan pada masa kepemimpinan sebelumnya. Sehingga harus dilihat kondisi saat ini. 
 
“Pertimbangannya sekarang ini harus dilihat, apa manfaatnya bagi Riau tentunya dan banyak yang harus dikaji secara matang, agar tidak ada muncul persoalan,” jelasnya. (*)