“Tiap tahun kita harus mengeluarkan gaji untuk tenaga honor sebesar Rp10 miliar. Sebelum mengambil keputusan untuk merumahkan mereka, kita akan mencoba berkonsultasi dengan bupati,” kata Plt Sekda Rohil, Surya Arpan, Senin (29/2/2016) lalu.
Pemangkasan dana bagi hasil minyak yang cukup besar oleh pemerintah pusat, kata Surya, membuat Pemkab harus mengambil keputusan sulit. Untuk itu, Pemkab berinisiatif meninjau ulang apa saja program dan kegiatan yang dianggap tidak efektif agar ditunda pelaksanaannya. Termasuk dengan pengurangan tenaga honor.
Walaupun demikian, Surya meminta kepada seluruh tenaga honor agar selalu serius memanfaatkan pekerjaannya sebaik mungkin dengan cara menjaga jam kerja serta disiplin.
Menurutnya, menurunnya APBD Rohil sebesar Rp800 miliar lebih membuat Pemkab berpacu untuk meningkatkan PAD melalui sektor pajak dan retribusi.(Adv)
