Bupati Karawang Ngamuk di SD

by

EKONOMIPOS.COM (EPC),KARAWANG – Jika beberapa hari belakangan ini media sarat dengan pemberitaan Gubernur Jambi, Zumi Zola, yang melakukan inspeksi mendadak dan marah-marah di RSUD Raden Mattaher Jambi, kini giliran Bupati Karawang yang mengamuk.

Kamis, 26 Januari 2017, suasana SD Karawang Kulon, Karawang Barat, Kabupaten Karawang, mendadak tegang. Kehadiran Bupati Karawang, Cellica Nurrachdiana membuat mereka terkejut. Cellica datang lantaran sang kepala sekolah, Yeti Herawati, menolak untuk dimutasi ke SDN Nagasari VI.

“Siapa yang tidak setuju Hj Yeti saya pindahkan dari sini? (SDN Nagasari II), silakan angkat tangan, siapa yang setuju dia dipindahkan dari sini? Silakan angkat tangan. Karena pelaporan ini (perilaku Yeti) bukan sebulan dua bulan saja, sejak saya jadi Plt bupati, sudah ada laporan seperti ini. setelah saya cek dan saya rekam, bila perlu rekamannya saya buka di sini,” ujar Cellica, yang langsung disambut riuh tepuk tangan dari ratusan orangtua siswa.

Bahkan di hadapan ratusan orangtua siswa, Cellica memberikan peringatan keras kepada oknum guru di SDN Karawang Kulon II, jika ada yang berani mengancam akan memberikan nilai kecil kepada siswa dengan alasan tidak masuk akal. “PNS harus siap ditugaskan di manapun, karena sepenuhnya merupakan wewenang bupati,” tegas dia.

Cellica menambahkan, jika ada anak buahnya yang terbukti buruk dalam bertugas, dia tidak segan bertindak tegas memberikan sanksi, seperti yang terjadi di SDN Karawang Kulon II di bawah kepemimpinan Yeti.

Informasi yang diterima, Yeti diberikan sanksi oleh Bupati Karawang karena terbukti melakukan pungutan liar (pungli) ke orangtua siswa untuk pembangunan mushola di sekolah. Setiap siswa dipungut Rp200 Ribu dengan jumlah siswa seluruhnya sebanyak 1.400 orang.

“Bukan hanya kepala sekolah, kepala UPTD, kepala dinas gak bener, saya pindahkan. Semua aparat pemerintah yang gak bener dalam pelayanan publik akan saya beri sanksi, agar dapat menjadi contoh, jadi jangan salahkan saya,” tutur Cellica.

Cellica mengaku sengaja datang langsung ke SDN Karawang Kulon II karena mendengar ada mobilisasi orangtua siswa untuk membuat petisi menolak kepala sekolah untuk dipindahkan.

Seharusnya, kata Cellica, aksi seperti itu tidak perlu terjadi karena proses mutasi dan rotasi merupakan hal yang biasa terjadi. Apalagi setelah Cellica berdialog dan bertanya langsung kepada orangtua siswa, justru malah setuju jika kepala sekolah dipindahkan.

“Setiap PNS itu harus siap ditugaskan di mana pun, jangan pilih-pilih,” tegasnya.

Selain dihadiri orang tua siswa, dalam kesempatan tersebut juga hadir beberapa anggota Komisi D DPRD Karawang. Namun sayangnya, Kepala SDN Karawang Kulon II, Yeti, justru tidak menampakkan batang hidungnya meski Cellica marah besar akibat kejadian tersebut. (**)