EKONOMIPOS.COM (EPC),JAKARTA – Hujan yang mengguyur Ibu Kota sejak beberapa hari belakangan menyebabkan permukiman warga di Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, masih dilanda banjir. Bahkan, dikabarkan ratusan warga mengungsi akibat luapan air sungai tersebut.
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Teguh Hendrawan menerangkan, banjir yang melanda kawasan tersebut disebabkan oleh luapan air dari Kali Sunter yang diketahui tidak ada penyangganya, sehingga air masuk ke permukiman warga di RW 12 Cipinang Melayu.
“Sampai berita tadi pagi, masih ada pengungsi di masjid dekat Universitas Borobudur. Di situ mereka mengungsi kurang lebih masih ada 100 kepala keluarga (KK),” kata Teguh.
Teguh mengakui bahwa program normalisasi Kali Sunter yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) belum tuntas lantaran pembangunan dinding turap yang berfungsi untuk menahan tanah dan menahan masuknya air (sheet pile) belum terbangun sepenuhnya di area tersebut.
“Yang jelas upaya kami dari Dinas SDA sudah disampaikan, karena program normalisasi Kali Sunter yang dilakukan oleh Kementerian PUPR belum tuntas karena pembangunan sheet pile kemarin terputus di jarak kali itu, dan itu belum lanjut lagi,” terang dia.
“Ini kan sama dengan program normalisasi Kali Ciliwung yang memang pencapaiannya baru 40 persen,” sambungnya.
Kendati demikian, ia mengklaim banjir yang menyebabkan ratusan warga mengungsi itu hanya melanda RW 12 Cipinang Melayu, sementara RW lainnya tak terdampak. “Sekarang ini tinggal di RW 12 saja kok, karena sudah tertutup dengan sheet pile. Jadi yang terdampak secara umum jauhlah dari yang kemarin-kemarin,” tutup Teguh. (**)