Orang Gila Tusuk Bocah, Tak Diberi Makan

by

EKONOMIPOS.COM (EPC),PURWOKERTO – Petugas Kepolisian Sektor Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menyelidiki kasus dugaan penusukan terhadap seorang bocah yang dilakukan orang gila.

“Kasus penusukan tersebut dialami Bima Sakti (7) pada Kamis,” kata Kepala Kepolisian Resor Cilacap Ajun Komisaris Besar Polisi Yudho Hermanto Jumat pagi.

Akibat penusukan tersebut, kata dia, korban harus menjalani perawatan medis karena menderita luka robek sepanjang 10 centimeter pada punggung sebelah kiri sehingga mendapat empat jahitan untuk menutup lukanya. Terkait dengan kronologi kejadian, Kepala Polsek Cilacap Selatan Ajun Komisaris Polisi Totok Nuryanto mengatakan penusukan itu terjadi saat korban sedang bermain sepatu roda di depan rumahnya, Jalan RE Martadinata RT01/RW13, Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan.

Saat sedang bermain, kata dia, ada orang gila yang datang ke rumah untuk meminta makan dan hal itu tidak diketahui orangtua korban. “Korban yang saat itu sedang bermain sepatu roda teman-temannya mengejek orang gila tersebut dan mencoba menyuruhnya pergi. Mungkin karena tidak dikasih makanan dan diejek oleh korban, perempuan yang diduga gila itu marah dan menusukkan sebuah alat yang menyerupai pisau ke punggung korban,” katanya.

Ia mengatakan berdasarkan keterangan korban, saat mengetahui orang gila itu mengeluarkan pisau lipat dari sakunya, korban segera lari. Akan tetapi, orang gila itu mengejarnya dan menusukkan pisau ke punggung korban sebelah kiri.

“Kami masih menyelidiki asal senjata tajam yang diduga digunakan untuk menusuk korban. Sementara pelaku yang diduga gila untuk sementara diamankan di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Cilacap,” katanya.

Ia mengimbau para orang tua untuk selalu mendampingi anaknya saat bermain sehingga dapat terpantau dengan baik. Kepala Subbagian Humas Polres Cilacap Ajun Komisaris Polisi Bintoro Wasono mengatakan kasus penusukan tersebut murni penganiayaan dan tidak ada kaitannya dengan isu penculikan oleh orang yang berpura-pura gila seperti yang marak dikabarkan melalui media sosial.

“Ini adalah murni kejadian penganiayaan, saat ini kasusnya masih kami selidiki. Masyarakat diimbau jangan terlalu berlebihan menanggapi kasus penculikan anak yang dilakukan oleh orang gila yang tersebar di media sosial sehingga bisa menyebabkan keresahan. Jadikan kejadian tersebut sebagai peringatan bagi orang tua agar lebih waspada dan mengawasi saat anak-anak bermain,” katanya. (**)