Kepala Damkar Siak Bantah Telat Tiba di Lokasi Kebakaran Pecinan 

by

EKONOMIPOS.COM (EPC), SIAK – Kebakaran kompleks pecinan atau Chinatown Siak, Sabtu (17/2) dini hari menyisakan banyak cerita. Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) BPBD Siak merasa kena semprot setelah banyak informasi mengatakan mereka lamban dan armadanya sedikit serta tidak gesit.

Kepala Damkar BPBD Siak Irwan Pryatna membantah tudingan tersebut. Pihaknya merasa disudutkan, padahal pihaknya kewalahan mengalahkan kobaran api. Namun demikian ia mengakui terlambat mendapatkan informasi kejadian itu.

“Kami terlambat diberitahu oleh korban. Begitu kami mendapat informasi kami langsung bergerak, dan sekitar lima menit kami sudah sampai di lokasi,” kata Irwan, Selasa (20/2).

Sesampainya di lokasi, kata Irwan, pihaknya belum bisa menembakkan air ke kobaran api. Alasannya, listrik masih menyala sedangkan masyarakat sudah banyak menonton. Jika ditembakkan air, ia khawatir bakal memakan korban kesetrum. Sehingga ia harus selama kurang lebih 10 menit agar listrik dimatikan.

“Kami sudah di TKP sejak pukul 03.10 WIB. Kami berada di depan ruko Modis. PLN masih hidup dan banyak percikan api dari kabel lampion yang melintang di jalan disusul ledakan ratusan mercon,” ucapnya.

Selain terlambat mendapat telepon warga, pihaknya juga sulit mendapatkan akses pada titik-titik api, karena sebagian besar rolling door toko tidak dibuka.

“Siapa yang memberitahu ke kami, sehingga mereka bisa mengukur dari dia nelpon, dengan kedatangan kami. Kalau mereka diam dan sekedar berfoto-foto saja lalu berdoa agar pemadam segera datang, apakah mau salahkan Tuhannya yang tak kabulkan doanya,” kata dia.

Irwan juga menyayangkan, kebanyakan warga hanya berselfie saja di tengah bencana. Dalam sekejap, foto dan komentar menghiasi dinding-dinding akun beragam media sosial.

“Jangan hanya selfie saja di lokasi bencana. Begitu ada percikan api, laporkan ke kami atau polisi. Pasti polisi menghubungi kami. Boleh dicek, seberapa banyak orang itu menyimpan nomor telepon damkar dan polisi,” kata dia.

Mobil Damkar pertama meluncur berkapasitas 6.000 liter. Mobil itulah yang tiba pukul 03.1 WIB. Sekitar 7 menit kemudian tiba lagi mobil berkapasitas 10.000 liter dan 2 unit mobil 4.000 liter. Kemudian diperkuat pula dengan 3 mesin portable milik pemadam dan 1 mesin portable milik Kecamatan Siak.

Menurut dia, yang membuat kobaran api meluas karena banyak bangunan yang terbuat dari kayu yang dicat minyak. Ditambah lagi isi bangunan merupakan bahan mudah terbakar.

Petugas juga sulit memburu titik api karena hampir semua ruko tertutup rolling door besi. Sehingga pihaknya mendobrak pintu tersebut.
“Kesulitan ini membuat kami hanya bisa menyemprot dari celah jendela dan celah cucuran atap supaya air masuk ke celah plafon. Jujur saja, pekerjaan kami tidak maksimal,” kata dia.

Irwan merasa kesal karena pihaknya diminta memadamkan api tapi semua akses tertutup dengan gembok. “Why? Jadi apa daya? Yang menutup pintu otomatis barangnya habis, yang membuka pintunya barang-barangnya bisa selamat sampai 90 persen,” kata dia.

Terkait armada damkar, Irwan menyebut tidak ada yang rusak. Namun sirine mobil hanya terdengar sayup-sayup sampai akibat banyaknya ledakan petasan.

“Sayangnya mereka mengambil rekaman dari sisi lain. Sehingga mobil kita yang memadamkan di balik kobaran api tak terlihat,” kata dia. (*)