Peternak dorong Kemdag stabilkan harga sapi

by

EKONOMIPOS.COM (EPC),JAKARTA –  Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Teguh Boediyana mendesak Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita untuk membenahi pengelolaan daging sapi. Sebab hal itu merupakan salah satu keprihatinan Presiden Joko Widodo. Ia bilang, menurunkan harga daging sapi sesuai permintaan Presiden di bawah Rp 80.000 per kilogram (kg) harus menjadi prioritas.

Untuk itu, ia menyarankan Mendag melakukan klasifikasi daging, antara jeroan, secondary cut dan prime cut. Di sini ada penjelasan harga untuk setiap jenis daging agar masyarakat juga paham dan mendapatkan edukasi. “Jadi Mendag yang baru perlu menstandarkan harga daging sapi yang pas dan sesuai jenis dan potongan daging yang lebih berkeadilan,” ujar Teguh kepada KONTAN akhir pekan lalu.

Pemerintah, lanjut Teguh, harus memberikan edukasi kalau jeroan itu bukan daging sapi, dan mendidik konsumen apa saja dampak membeli jeroan impor bagi kesehatan. Sebab selama ini, daging yang digunakan untuk operasi pasar merupakan daging untuk industri yang kandungan lemaknya tinggi. Daging tersebut memang rata-rata harganya di bawah Rp 80.000 per kg.

Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati menambahkan, menurunkan harga pangan bukan hanya kerja Kemdag tapi juga Kementerian Pertanian dan Kementerian Perindustrian. Kuncinya ada pada demand dan supply. Kalau supply tidak memadai maka pasti harga akan bergejolak. Maka Mendag harus berkoordinasi dengan Kemtan bagaimana produksi pangan harus ditingkatkan.

Nah, kewenangan Kemdag tertera pada distribusi bagaimana menjamin kelancaran distribusi pangan. Distribusi pangan ini harus lancar antara pulau dan antar provinsi. “Kalau distribusi pangan lancar, maka pasti harga pangan akan cenderung stabil,” ujar Enny.

 

(bisnis)