Ekonomipos.com, Nasi sudah jadi makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun ilmuwan di Inggris menemukan bahwa cara memasak nasi yang tidak benar bisa memicu kanker.
Para orangtua telah dihimbau untuk mengubah cara mereka memasak nasi untuk menghilangkan kandungan arsenik yang terdapat pada beras akibat proses industrial dan pestisida. Peneliti di Inggris telah menemukan kontaminan dalam produk beras dan beras yang dijual di negara mereka pada tingkat yang dapat menimbulkan risiko kesehatan untuk anak-anak.
Kini, para ilmuwan telah menemukan bahwa memasak nasi dalam cerek penyaring kopi, bukan panci, berhasil menghilangkan hingga 85 persen dari racun arsenik. Komisi Eropa saat ini menyusun batas keselamatan baru yang akan mengurangi jumlah arsenik yang diizinkan dalam produk beras dan padi.
“Kami menemukan bahwa dengan menggunakan teknologi meresap, di mana air rebusan terus melewati beras dalam aliran konstan, kita bisa memaksimalkan penghapusan arsenik” terang Prof Meharg salah satu peneliti. “Ini merupakan terobosan yang sangat signifikan karena ini menawarkan solusi segera untuk mengurangi arsen anorganik dalam makanan.”
Memang, akademisi di Queens University di Belfast mengatakan bahwa setiap keluarga bisa mengambil tindakan proaktif untuk melindungi anak-anak dengan menggunakan metode penyaringan tersebut. Jika tidak, paparan kronis dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan termasuk masalah perkembangan, penyakit jantung, diabetes dan kerusakan sistem saraf. Namun, yang paling mengkhawatirkan adalah paru-paru dan kanker kandung kemih. (wk/kr)