Menaming Masuk Kawasan Stunting, Diskes Rohul Timbang Bayi Secara Masif

by

PASIRPANGARAIAN – Satu wilayah di Rokan Hulu ditetapkan masuk kawasan stunting. Yakni kondisi bayi tidak sesuai pertumbuhan tubuh manusia dengan usia (pendek). Hal ini disebabkan faktor kekurangan gizi sejak hamil hingga usia 2 tahun.

Terkait hal itu Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu kemudian melakukan kegiatan penimbangan berat dan pengukuran tinggi badan secara masif di lokasi fokus (lokus) stunting.

Sekretaris Dinas Kesehatan Rokan Hulu, Hasbikar menyebutkan, pihaknya juga menggelar penyuluhan tentang apa itu stunting dan bagaimana pencegahannya di Desa Menaming, Kecamatan Rambah, Selasa (16/1).

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan gizi bayi dan balita di Desa Menaming, satu dari 10 desa stunting di Rohul, yang ditetapkan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, Bappenas dan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI.

Dari 1.000 hari masa kehidupan awal, generasi stunting cenderung mengalami pelemahan otak, berkurangnya kemampuan kongitif, serta obesitas.

“Stunting tidak bisa diobati, hanya bisa dicegah dengan cara memperbaiki perilaku hidup bersih dan sehat serta mengkomsumsi makanan berigizi dan berimbang,” terang Hasbikar.

Penderita stunting umumnya mudah terkena penyakit generatif seperti kanker, tekanan daerah tinggi, dan diabetes sehingga mereka dikawatirkan tidak punya kemampuan bersaing dan harapan hidupnya menurut peneilitan lebih rendah.

Melalui kegiatan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan secara masiv ini, diharapkan dapat diketahui sejauh mana perkembangan gizi bayi dan balita di Menaming sehingga ke depan bisa dipantau secara komprehensif.

“Kegiatan ini juga sudah dilakukan di tujuh desa lain seperti Marga Mulya, Sukamaju, Ulak Patian, Kasimang, Menaming, Kepayang, Bangun Purba Barat. Tiga desa lagi akan kita lakukan segera,” imbuhnya.(*)