Polres Koordinasi BKSDA Terkait Jejak Harimau di Pangkalan Kerinci

by

PANGKALANKERINCI – Masyarakat diminta waspada dengan keberadaan harimau di perkebunan kelapa sawit dan semak belukar di pinggiran Kota Pangkalan Kerinci. Hal ini menyusul ditemukannya jejak kaki harimau di Linjago Kecamatan Pangkalan Kerinci.

Kapolres Pelalawan, AKBP Kaswandi Irwan menyatakan hingga kini pihaknya belum menerima laporan dari masyarakat terkait penemuan jejak harimau. Termasuk laporan keberadaan maupun saksi mata yang pernah melihat binatang buas itu.

“Sampai sekarang belum ada laporannya,” kata Kapolres Kaswandi, Kamis (1/2).

Namun untuk memastikan jejak itu, lanjut Kaswandi, ia meminta Satuan Reskrim segera berkoordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Riau. Sehingga bisa didapatkan informasi lebih mendetil serta langkah-langkah yang akan diambil ke depan.

Sebelumnya, akun Facebook milik warga Pangkalan Kerinci, Rudy Slalu memposting sebuah foto diduga jejak harimau, Minggu (28/1). Jejak itu ditemukan tak jauh dari Kota Pangkalan Kerinci.

Areal penemuan bekas kaki itu merupakan perkebunan sawit serta semak belukar yang dekat dengan pemukiman warga yaitu Kualo dan Linjago.

Rudy menjelaskan, pada Sabtu (27/1) malam, ia bersama beberapa temannya hendak berburu burung ruak-ruak di areal perkebunan sawit daerah Linjago, berdekatan dengan SPBU Buya Karim Jalan Lintas Timur Pangkalan Kerinci. Setibanya di lokasi, mereka menghubungi pemilik kebun dan meminta ditemani ke dalam sawit untuk berburu.

“Pas pemilik kebun sampai, kami dilarang masuk ke dalam. Karena beberapa hari sebelumnya, ditemukan jejak Si Datuk. Kamipun terkejut,” beber Rudy.

Sebagai bukti, lanjut Rudy, pemilik kebun menunjukkan foto-foto jejak diduga harimau. Alhasil mereka tidak berani masuk dan mengurungkan niat untuk berburu malam itu. Rudy meminta foto-foto tersebut agar diinformasikan di media sosial serta menghimbau warga agar wasda jika masuk ke dalam, suatu waktu bisa bertemu dengan harimau.

“Info dari pemilik kebun, pernah ada operator yang menjaga alat berat di dalam kebun tersebut dan melihat si belang itu,” terang Rudy. (*)