China Kembangkan Varietas Padi yang Sehat untuk Jantung

by

Tim peneliti dari China berhasil mengembangkan varietas padi baru yang diklaim sehat untuk jantung, karena padi ini mampu menghasilkan koenzim CoQ10. Mereka melakukan itu dengan teknik penyuntingan gen. Terobosan ini menawarkan manfaat nutrisi bagi kesehatan jantung dan berpotensi menjadi suplemen alami bagi masyarakat.

CoQ10 merupakan antioksidan penting yang secara alami diproduksi tubuh manusia dan berperan dalam menjaga kesehatan, terutama jantung. Namun, seiring bertambahnya usia, produksi alami CoQ10 dalam tubuh menurun. Oleh karena itu, menambah asupan CoQ10 melalui makanan dapat memberikan manfaat kesehatan yang signifikan.

Secara alami, tanaman sereal seperti padi serta sayuran dan buah-buahan tertentu hanya mampu mensintesis CoQ9. Untuk mengatasi keterbatasan ini, tim peneliti melakukan analisis evolusi terhadap enzim Coq1 di lebih dari 1.000 spesies tanaman terestrial.

Dengan bantuan pembelajaran mesin, mereka mengidentifikasi lima asam amino kunci dalam enzim tersebut dan melakukan modifikasi menggunakan penyuntingan gen. Hasilnya, mereka berhasil menciptakan varietas padi yang mampu memproduksi CoQ10.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Cell pada, 14 Februari 2025 itu, mengungkap bahwa peningkatan kandungan CoQ10 dalam padi tidak berdampak pada hasil panen.

Xu Jingjing, salah satu peneliti utama dari Kebun Raya Chenshan Shanghai di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS), menjelaskan bahwa CoQ10 relatif stabil saat dipanaskan, sehingga proses memasak tidak secara signifikan memengaruhi kandungan nutrisinya.

Jika dikonsumsi setiap hari, beras yang mengandung CoQ10 ini dapat memberikan tambahan sekitar 1 hingga 2 mg CoQ10 per hari. “Sebagai perbandingan, asupan rata-rata CoQ10 dari daging adalah sekitar 2 hingga 3 mg per hari. Dengan demikian, padi ini dapat menjadi sumber suplemen nutrisi yang efektif,” ujar Xu, dikutip dari Xinhua pada Minggu (16/2/2025).

Zhao Qing, peneliti di Kebun Raya Chenshan Shanghai, menyatakan bahwa penelitian ini mengungkap pola evolusi tanaman selama ribuan tahun. Ia menambahkan bahwa pendekatan yang mereka gunakan tidak hanya berguna untuk meningkatkan kandungan CoQ10 dalam padi, tetapi juga dapat diterapkan dalam penelitian biologi lainnya.

“Biologi sintetis pada dasarnya adalah tentang belajar dari alam,” kata Zhao. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bagaimana big data dan kecerdasan buatan (AI) dapat digunakan dalam pemuliaan tanaman. Studi serupa juga telah menunjukkan kemajuan dalam pengembangan varietas gandum dengan pendekatan serupa.

Tim peneliti ini terdiri dari ilmuwan dari Pusat Keunggulan Ilmu Tanaman Molekuler CAS/Pusat Penelitian Chenshan Shanghai serta Institut Genetika dan Biologi Perkembangan yang berbasis di Beijing, di bawah naungan CAS.***

Sumber: Inilah.com