Apa Perbedaan antara Antiperspirant dengan Deodoran?

by
antiperspirant vs deodoran
antiperspirant vs deodoran

EkonomiPos.com – Semua pasti pasti tahu efek yang terjadi jika memiliki keringat yang berlebih. Mengeluarkan keringat memang sehat bagi tubuh, akan tetapi hal tersebutdapat menimbulkan masalah tersendiri. Berkeringat dapat menjadi penyebab rasa tidak percaya diri ketika ia menimbulkan bau badan yang tidak sedap. Untuk Mengatasi masalah memalukan ini, banyak orang yang menggunakan antiperspirant dan deodoran.

Sebagian orang berpikir tidak terdapat perbedaan antara kedua produk ini. Faktanya, keduanya merupakan produk yang berbeda.

Dilansir dari amazine Selasa (27/1/2015), berikut ini perbedaan antara Antiperspirant dengan Deodoran.

Antiperspirant vs. Deodoran

Perbedaan utama antara kedua produk ini terletak pada mekanisme atau proses kimia yang berlainan dalam melawan masalah keringat.

Antiperspirant menggunakan bahan kimia atau astringent kuat yang menyumbat atau memblokir pori-pori sehingga mencegah pelepasan keringat.

Sebagian besar dari antiperspirant mengandung bahan kimia seperti aluminium atau zirkonium untuk memblokir pori-pori.

Bahan aktif aluminium klorida membentuk sumbat seperti gel yang menyumbat pori-pori dan membuat Anda bebas keringat.

Deodoran, di sisi lain, tidak mencegah Anda dari berkeringat. Deodoran bekerja dengan mencegah bakteri berkembang pada bagian tubuh yang berkeringat.

Bahan kimia yang disebut triclosan membuat kulit ketiak terlalu asam sehingga mencegah pertumbuhan bakteri yang menjadi penyebab bau badan tidak sedap.

Meskipun bebas keringat tampak akan menguntungkan, deodoran akan menjadi pilihan lebih baik bagi mereka yang tidak ingin menghambat proses alami tubuh dalam berkeringat secara normal.

Keamanan Produk

Jadi, apakah aman untuk menggunakan kedua produk tersebutBerbagai studi sudah dilakukan untuk meneliti keamanan dan kemungkinan efek samping dari produk-produk ini.

Penelitian menunjukkan bahwa senyawa aluminium yang digunakan dalam antiperspirant bisa berasimilasi dalam aliran darah dan menyebabkan masalah kesehatan serius.

Penelitian untuk melihat ada tidaknya hubungan antara penggunaan antiperspirant dan penyakit Alzheimer juga terus dilakukan.

Dalam kasus deodoran, produk yang mengandung paraben harus dihindari. Paraben diduga bisa mempengaruhi tingkat estrogen.

Beberapa studi menunjukkan bahwa penggunaan rutin produk yang mengandung paraben bisa membuat seseorang lebih rentan terhadap kanker payudara.

Itu sebab, sebelum membeli salah satu produk anti bau badan, periksa label kemasan untuk memeriksa kandungan bahan pembuatnya. Semoga bermanfaat. (BertuahPos.com)