Persatuan Silat Kundur : Menjaga dan Mengangkat Marwah Riau

by

EKONOMI.COM,PEKANBARU-Di era globalisasi sekarang ini budaya – budaya di Indonesia sudah mulai memudar khusus nya di Riau.Beladiri pencak silat sebagai ciri marwah riau sudah jarang didengar bahkan sedikit demi sedikit sudah mulai hilang di bumi lancang kuning.Pencak silat kalah saing dengan beladiri zaman sekarang khusus nya dari Negara luar seperti Mixed Martial Art ( MMA ), Karate,
dan Taekwondo. Hal ini sungguh mengecewakan bagi bangsa Indonesia terutama bagi kami
masyarakat Riau.

Tetapi kami masyarakat Riau tak tinggal diam, dibawah tangan dingin pemuda Riau (Dinul Hamdi) dan kawan – kawan, mereka mendirikan perguruan silat di Pekanbaru (Riau) pada
tanggal 06 November 2017 dan silat ini dikenal dengan nama Silat kundur. Dan ternyata pemberian nama kundur pun ternyata terdapat makna “ kuat Pantang Mundur “ ujar nya (Dinul Hamdi).Kini beliau selain sebagai pendiri ia juga ditunjuk sebagai pelatih di perguruan tersebut.

Perguruan ini didirikan dengan tujuan untuk membangkitkan marwah Riau yang sudah pudar karena perkembangan zaman.Sementara itu perkembangan perguruan ini sangat baik karena mereka sudah banyak mengikuti pertandingan -pertandingan nasional seperti Open Pencak Silat Championship (MTQ),Open Pencak Silat Championship 2 (Gelanggang Remaja) dan SMI CUP 1 2019 (Gelanggang Remaja), dan pada pertandingan ini mereka bisa mendapatkan juara 3 kelas A putri pra remaja.Semua pertandingan yang mereka ikuti bukan
untuk mencari siapa yang paling kuat, siapa yang menjadi juara dan siapa yang menjadi
pemenang, mereka mengikuti pertandingan ini untuk menjalin silaturahmi antar kita sesama
manusia dan silaturahmi antar perguruan.

Sementara itu didalam perguruan ini terdapat murid – murid dari usia 7 – 20 tahun, Jadi
batas usia pun beragam didalam nya selagi yang bersangkutan ingin berlatih di perguruan ini.
Kemudian didalam perguruan ini tidak hanya sekedar diajarkan tentang beladiri, tetapi mereka
juga mengajarkan tentang ilmu pengetahuan kepada anak murid nya seperti yang diungkapkan
oleh salah satu murid ( Hardi Klana ) “ banyak dilimpahkan ilmu dan mengubah karakter saya
sebagai salah satu murid diperguruan ini “.

Meskipun demikian walaupun perguruan ini telah berdiri, kekurangan pun pasti ada
didalam nya.Seperti tempat latihan yang masih kurang memadai dan alat – alat untuk latihan
yang masih minim.Tetapi kekurangan inilah yang menjadi kelebihan perguruan ini untuk lebih
maju kedepan nya karena pelatih mampu memotivasi para muridnya agar selalu bersemangat
walaupun mereka masih kekurangan.

Kemudian perguruan ini banyak mengajari tentang agama seperti yang diungkapkan oleh salah seorang murid diperguruan ini ( M.Hikmal Akbar ) “ disana kami banyak mendapatkan ilmu tentang ibadah kepada allah, sopan santun kepada orang tua, dan disiplin waktu “ ujarnya.Mudah–mudahan dengan pembelajaran dari perguruan ini bisa membangkitkan kembali marwah Riau yang sudah pudar.

Sementara itu respons masyarakat sangat baik terhadap perguruan ini, masyarakat
sering memberi support kepada pelatih maupun anak murid ketika latihan maupun bertanding.Dengan terjalin nya hubungan baik dengan masyarakat mudah–mudahan untuk kedepan nya Silat Kundur lebih maju dan dapat dikenal oleh masyarakat luas.Kemudian pelatih silat kundur
berpesan kepada kita khususnya masyarakat Riau
“ Satu hilang dua terbilang patah tumbuh
hilang berganti takkan melayu hilang di bumi “.(rilis)