Porno Bigo Live Akan Di Blokir

by

EKONOMIPOS.COM-Teknologi ini akan memberikan peringatan pada pengguna yang mulai menyiarkan konten negatif.Manajemen Bigo Live mengklaim sudah melakukan pemblokiran atas konten porno pada siaran live di aplikasi tersebut menyusul terbitnya peringatan dari kementrian komunikasi dan informatika (Kemenkominfo) terkait siaran live berbau pornografi dari beberapa penggunanya.

Marketing Country Manager Bigo Technology PTE.LTD, Valen F, menjelaskan pihaknya menyadari hal ini merupakan masalah yang sangat serius ketika Kemenkominfo memberitahu hal tersebut.

Karenanya, pihaknya kini mengoptimalkan teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan untuk memblokir pornografi maupun konten negatif lainnya.

Menurut Valen, teknologi ini mampu memblokir konten negatif hingga 94 persen, dari sebelumnya yang hanya 90 persen.

AI akan mempelajari konten-konten yang mengarah ke hal negatif, dan hal itu akan membuat akurasinya semakin meningkat untuk melakukan pemblokiran.

“Jika menggunakan pornografi untuk menghasilkan uang, kami tinggal menyewa 300 wanita cantik untuk melakukan pornografi melalui aplikasi. Itu cara yang mudah mendapatkan uang kan? Tapi bukan itu yang kami mau. Itu sebabnya kenapa kami harus membuat AI, menyewa orang untuk melakukan screening,” ujar Valen ketika ditemui di SKYE, Grand Indonesia.

Bagi pengguna yang masih nekat menyiarkan konten pornografi, Bigo Live akan memblokir akun mereka secara permanen dan poin yang mereka dapatkan tak akan bisa dicairkan.

Selama ini, Bigo Live menjadi sangat populer lantaran broadcaster alias si penyiar bisa menerima gift atau hadiah dari para pemirsanya.

Bila sudah mencapai poin tertentu, hadiah itu bisa dicairkan dalam bentuk uang.

“Mereka melakukan pornografi secara live, pasti kami blokir. Kalau sudah diblokir, Beans (hadiah) dan lainnya hilang. Mereka tak mendapat apa-apa. Mereka tak ada alasan melakukan hal itu jika mengetahui akan diblokir. Jika mereka melakukan hal yang buruk, mereka tak akan mendapat apa pun,” tegasnya.

Menurut Valen, ada orang yang memang menyiarkan konten positif, namun ada juga yang mengambil jalan pintas dengan menyiarkan konten negatif seperti pornografi.(**)