EKONOMIPOS.COM – Secara umum ada tiga gejala khas COVID-19 yaitu batuk, demam, dan kehilangan indera penciuman dan perasa atau anosmia. Jika mengalami gejala di atas, seseorang disarankan segera melakukan tes COVID-19.
Namun peneliti ingin menambahkan kondisi seperti kelelahan, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan diare sebagai gejala tambahan yang memerlukan tes COVID-19.
Penemuan yang dipublikasikan di Journal of Infection ini didasarkan pada data dari 122.000 orang dewasa di Inggris menggunakan aplikasi Zoe Covid Symptom Study.
Profesor Tim Spector, ilmuwan utama di aplikasi Zoe dan profesor epidemiologi genetik di King’s College London (KCL), mengatakan telah mengetahui sejak awal bahwa hanya memfokuskan pengujian pada gejala klasik batuk, demam dan anosmia (hilangnya bau) adalah gejala sebagian besar kasus positif.
Hanya saja saat ini banyak gejala baru yang harus diwaspadai terutama dengan adanya mutasi COVID-19 yang berkembang di beberapa negara.
“Ini sangat penting dengan varian baru yang dapat menyebabkan gejala berbeda. Bagi kami, pesan untuk publik sudah jelas: jika Anda merasa tidak enak badan, itu bisa menjadi Covid dan Anda harus menjalani tes,” katanya dikutip dari BBC.
Para peneliti mengatakan bahwa memperpanjang daftar gejala seperti kelelahan, sakit kepala, sakit tenggorokan dan diare dalam tiga hari pertama keluhan akan mendeteksi 96 persen kasus Corona.
Sebuah studi oleh Kantor Statistik Nasional menemukan batuk, kelelahan, sakit tenggorokan, dan nyeri otot mungkin lebih umum terjadi pada orang yang dites positif mengidap virus Corona varian Inggris.(detikcom)