EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Selama libur Lebaran Idul Fitri, sejumlah harga kebutuhan pokok di pasar tradisional Pekanbaru mengalami kenaikan.
Seperti ikan, tomat, aneka sayuran, tahu, tempe dan sebagainya di Pekanbaru mengalami kenaikan antara Rp 2.000 hingga Rp 10.000/kg.
Pantauan di beberapa pasar tradisional Kota Pekanbaru sehari setelah Idul Fitri 1438 H, Senin tercatat ikan lele naik Rp 2.000/kg dari Rp 20.000/kg menjadi Rp22.000/kg.
Pedagang ikan di Pasar Cik Puan, Ujang menyebutkan, naiknya harga ikan karena masih sedikit yang berjualan sehingga modal dari sumbernya naik.
Selain ikan lele, jenis mujahir juga naik dari Rp 35.000/kg menjadi Rp 40.000. Demikian juga ikan patin naik dari Rp20.000/kg menjadi Rp 25.000/kg. “Bahkan ikan mas dan aneka ikan laut tidak ada di jual di pasar atau kosong,” beber Ujang.
Hal yang sama diakui Sumarni, pedagang sayuran di Pasar Senapelan, Senin (26/6/2017) pagi aneka sawi seperti manis, botol dan pahit naik dari Rp 7.000/kg menjadi Rp10.000/kg.
“Aneka sayur sawi asal Bukittinggi modalnya naik tadi sudah Rp 7.000 jadi kami terpaksa jual mahal,” terangnya.
Dia menyebutkan, tomat sayur juga ikut naik dari Rp 6.000/kg menjadi Rp12.000/kg. Buncis sempat melambung pada sehari sebelum Idul Fitri hingga Rp 20.000/kg dari Rp10.000/kg.
“Tomat sudah naik sebelum lebaran, buncis juga tetapi kini buncis sudah turun ke harga Rp10.000/kg,” bebernya.
Selain sayur hasil pertanian daerah pegunungan Sumbar dan Sumut, produk lokal Pekanbaru asal Kertama seperti bayam, kangkung, selada ikut naik karena petani masih libur, dan satu-dua yang panen.
“Bayam, kangkung naik Rp500 per ikat dari Rp2.000 jadi Rp2.500 per ikat,” tambah dia.
Sementara itu Edi pedagang tahu dan tempe juga mengaku harganya ikut naik setelah lebaran. Karena belum semua pabrik rumahan ini berproduksi.
“Tempe ukuran sedang dihargai Rp3.000/biji naik dari sebelumnya Rp2.000/biji,” kata dia.
Selain tempe tahu ukuran sedang juga naik Rp 5.000/bungkus isi 10 buah, naik dari Rp 3.000/bungkus. (*)