EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Mulai tahun depan gaji guru honor di Riau tidak lagi menggunakan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) dan Bantuan Operasional Sekolah Nasional (Bosnas). Karena akan ada anggaran khusus untuk tunjangan guru honor.
Sejauh ini, gaji guru honor masih sering terjadi keterlambatan, karena harus menunggu pencairan dari Bosda dan Bosnas.
Ketua Komisi V DPRD Riau, Aherson mengatakan, selama ini pihaknya hanya fokus pada pengalokasian tunjangan untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS). Karena sebelumnya masalah guru honor kewenangannya berada di kabupaten/kota.
“Ini yang akan kita ubah mulai tahun 2018, selama ini kita hanya fokus pada PNS saja, karena guru honor ditangani oleh kabupaten/kota. Sampai tahun ini pun masih demikian, karena penghitungannya dilakukan tahun 2016 lalu, sementara kita masih masa transisi tahun lalu,” kata Aherson, Minggu (10/9/2017).
Ditambahkan politisi Demokrat ini, hal ini juga sudah dibicarakan dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, dan pihak Dinas Pendidikan menurutnya juga setuju untuk penganggaran tunjangan guru honor tersebut.
“Kalau untuk diangkat menjadi PNS kan tidak mungkin untuk saat ini, makanya dengan cara seperti ini kita mengupayakan kesejahteraan guru bantu. Saya juga sudah bicarakan hal ini dengan Kepala Dinas Pendidikan, dan dia setuju,” imbuhnya.
Ditambahkan Aherson, pihaknya juga akan mengupayakan bagaimana anggaran honor daerah tersebut dapat merata setiap kabupaten/kota, tanpa ada yang merasa lebih kecil anggarannya. (*)