EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Belum disahkannya Perda Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Provinsi Riau mempengaruhi target realisasi investasi. Hingga September 2017, realisasi investasi baru Rp 8,3 triliun dari target Rp 20,3 triliun tahun ini.
Kendati demikian, Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Riau Eva Revita mengaku optimistis dapat mengejar target realisasi tersebut.
“Insya Allah akan kami kejar setelah peraturan daerah RTRW disahkan,” ujarnya, Selasa (19/9/2017).
Dia mengatakan capaian Rp8,3 triliun merupakan gabungan dari Penanaman Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing, masih didomimasi oleh investasi di bidang perkebunan dan perhotelan.
“Dari 12 kabupaten/kota masih tetap Dumai yang menyumbang investasi terbesar. Dan jika RTRW disahkan Dumai tetap berkonstribusi besar,” kata Eva.
Iklim investasi di Riau masih tersendat karena belum adanya pola RTRW setempat. Puluhan triliun investasi yang masuk harus rela mengantri hingga ketuk palu Perda RTRW Riau yang dijadwalkan disahkan Rabu (20/9) ini.
Dikatakan Eva dengan adanya RTRW Riau, tentu akan menjadi angin segar bagi para penanam modal untuk mulai bergerak mengurus segala perizinan. “Perencanaan izin prinsip sudah ada, setelah ini ditindaklanjuti dan masuk pada izin operasional,” ujar Eva.
Disinggung terkait, pernyataan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman yang menyebutkan Rp 50 triliun investasi masih tersendat menunggu RTRW disahkan. Eva optimis akan mengejar target tersebut.
“Setelah ini, Rp50 triliun investasi yang masuk Insya Allah akan terkejar realisasinya jelang akhir tahun,” tegas Eva. (*)