EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Progres pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai mulai menujukkan percepatan dan kemajuan. Hal itu sesuai keinginan Presiden Joko Widodo tol Pekanbaru-Dumai tuntas tahun 2019. Progres pembangunan mulai terlihat terutama pada seksi satu yang menghubungkan Pekanbaru-Minas.
Pantauan melalui udara, Selasa (19/9/2017) kondisi tol Pekanbaru-Dumai mulai terlihat bentuknya, apalagi beberapa titik sudah ada pengerasan. Mulai dari titik nol tol di Muara Fajar sudah terlihat ada pengerasan sepanjang 200 meter lebih, setelah itu ada beberapa pengerjaan yang dilakukan alat berat dan pemasangan gorong-gorong yang tak jauh dari titik nol tersebut.
Bergerak sedikit lagi ke arah Minas, sekitar lima ratus meter kembali terlihat sudah dilakukan pengerasan dengan menggunakan pasir dan batu. Sedangkan sebagian badan jalan tol tersebut juga sudah terlihat juga mulai dibangun.
Untuk panjang yang sudah land clearing sendiri sudah sepanjang 20 Kilometer sedangkan proses pembangunan badan jalannya yang saat ini sedang berjalan baru sekitar tiga Kilometer lebih.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menjelaskan saat ini progres masih terus berlanjut dan bahkan pengerjaan di lapangan makin cepat. Sehingga sesuai dengan target Presiden 2019 tuntas bisa dikejar.
“Sekarang proses terus berjalan dan pengerjaan terus dilakukan. Sesuai dengan yang diminta pak presiden, “ujar Andi Rachman sapaan akrabnya gubernur.
Menurut gubernur proses pengerjaan di lapangan sepenuhnya merupakan tanggungjawab pihak Hutama Karya yang sudah dipercayakan presiden. Sedangkan sejumlah titik yang belum tuntas pembebasan akan segera dituntaskan.
Untuk kendala sendiri di Perawang masih ada beberapa titik lahan Chevron yang belum tuntas pembebasan nya, namun kata Gubernur itu bukan permasalahan, karena sebagaimana janji dari Kementerian BUMN sudah menuntaskan itu.
“Itu kan sedang berproses dan akan segera tuntas. Jadi kita tidak ada masalah pembebasan lahan lagi. Semuanya sudah didukung penuh pusat,” ujar Andi.
Pemerintah Provinsi Riau lanjut Andi Rachman akan mendukung penuh apapun dia kebutuhan pusat dalam proses pembebasan lahan, termasuk adanya hambatan di lapangan akan dibantu penuh pemerintah di daerah. Namanya Program Strategis Nasional. (*)