Komisi III DPRD Pekanbaru, akan mengupayakan memplot anggaran besar, untuk penanganan DBD tersebut melalui APBD 2018. Sebab, setiap tahun kasus DBD di Kota Pekanbaru selalu meningkat. Karena itu, pihaknya meminta Dinas Kesehatan (Diskes) Pekanbaru, untuk mempersiapkan rancangan anggarannya, sehingga bisa dibahas di APBD murni 2018.
Terkait permintaan masyarakat tentang fogging, politisi NasDem ini menegaskan, di bawah komandonya, Komisi III akan berbuat terbaik untuk masyarakat. Bahkan pihaknya akan mengupayakan di setiap kelurahan harus standby mesin fogging plus abate.
Hal inilah yang harus direalisasikan Diskes Pekanbaru, agar dianggarkan di APBD 2018 mendatang. “Kota Pekanbaru setiap tahun kasus DBD selalu saja menelan korban. Jadi, masyarakat selalu mengeluh sulitnya meminjam fogging ke Puskesmas dan ke Diskes. Ke depan, itu tidak ada lagi,” tegas Zulfan.
DPRD juga meminta kepada masyarakat, giat untuk melaksanakan 3M. Terutama di lingkungannya sendiri, sehingga nyamuk aygepti tidak bersarang lagi di pekarangan rumah.
Sekadar gambaran, hingga Oktober 2017 lalu, Diskes Pekanbaru mencatat ada sebanyak 541 kasus DBD di Kota Pekanbaru. Dari 12 kecamatan yang ada, Kecamatan Bukitraya menempati urutan pertama, yakni 82 kasus, diikuti Kecamatan Sukajadi 23 kasus, Kecamatan Senapelan 35 kasus.
Kepala Diskes Pekanbaru Helda S Munir menerangkan, angka DBD hingga Oktober ini sebanyak 541 kasus, menurun jika dibandingkan tahun 2016. Di mana hingga Oktober 2016, sebanyak 817 kasus DBD. (*)