Pembangunan Pariwisata dan Budaya Melayu, Potensi Besar Kedepan

by

EKONOMIPOS.COM, PEKANBARU – Dalam pembangunan pariwisata dan budaya melayu pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau berencana menjadikan Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) yang berjulukan Negeri Seribu Suluk menjadi pusat wisata kebudayaan melayu. Hal ini disebabkan Bumi Lancang Kuning ini identik dengan Islam, dan Rohul memiliki potensi itu, menjadi daerah kedepan akan menjadi wisata religius. Demikian disampaikan, Gubernur Riau, H Arsyad Juliandi Rahman MBA.

“Saya sudah bincang-bincang dengan Pak Suparman, di awal-awal saya duduk jadi Plt Gubri dan pak Suparman Ketua DPRD Provinsi Riau, kalau Riau ada dua visi pembangunan yang paling diprioritaskan yakni bidang ekonomi dan kebudayaan, melayu itu identik dengan Islam, jadi Rohul punya falsafah Negeri Seribu Suluk itu akan kita bangun sehingga nanti surau suluk itu banyak dikunjungi masyarkat baik dari Riau maupun dari luar Riau,” ujarnya.

Selain itu, dengan banyaknya surau suluk di Rohul harus dikelola secara matang dan baik, bisa mempelajarai dan mengintropeksi apa yang sudah diajarkan para tuan guru dan khalifah.

Kemudian memahami sejarah suluk ini, Provinsi Riau saat ini pariwisata berbasis budaya melayu itu berbasis agama, jadi kalau daerah ini bisa dijadikan sebagai kawasan wisata buadaya di Riau. Lanjutnya, Pemrov Riau mengakui kalau dirinya dengan Bupati Rohul Supaerman sering berdiskusi menentukan kebijakan di Pemprov Riau, termasuk kebijakan untuk memajukkan Rohul, baik masalah pendidikan, kesehatan, pariwista dan agama.

“Bupati Rohul dia mengerti dan memahami kebutuhan masyarakat, punya visi yang maju, tidak hanya untuk Rohul, tapi untuk Riau, kontribusinya dalam memberikan pemikiran serta kebijakan untuk Riau sangat banyak demi perbaikan ekonomi Bumi Lancang Kuning,” paparnya.

Jadi perlu masyarakat tetap bersatu, memperispakan anak-kemanakan untuk mengisi pembangunan, sebab visi Riau, bagaimana Riau, supaya jadi pusat ekonomi dan pusat kebudyaan di Asia Tenggara, ini memang tugas para tuan-tuan guru di Rohul ini, seperti hikayat tuan Syech Maksum beliau dulu pernah belajar ke Malaysia, kini juga orang Malasyia juga banyak belajar ke Riau, baik ilmu suluk di kampus IAIN sendiri.

Lanjut, demi membangun pariwisata dan budaya melayu, Gubernur Riau juga mengajak seluruh masyarakat dari berbagai etnis untuk bersatu menciptakan Riau yang aman, bebas dari ancaman terorisme yang dapat berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi dan berbagai sektor lainnya.

“Jika Riau sudah aman, maka visi untuk menjadikan Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu sekaligus lokasi wisata Melayu dunia dapat segera terwujudkan,” katanya.

Dengan demikian harapan dari pemerintah tuan guru mengahsilkan murid-murid yang bisa mengisi pembanguan di masa mendatang. Hal itu dilandasi bahwa di Riau banyak terdapat peninggalan-peninggalan bersejarah Melayu, seperti Candi Muara Takus, Istana Kerajaan Siak, benteng tujuh lapis, dan banyak lagi. (Advertorial)