EKONOMIPOS.COM (EPC), PALEMBANG – Kinerja perbankan di Sumatra Selatan tercatat masih lesu yang terlihat dari rendahnya pertumbuhan dana pihak ketiga maupun penyaluran kredit di wilayah itu.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Perwakilan Sumsel, pertumbuhan raihan dana pihak ketiga (DPK) periode April 2016 hanya 1,14% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Kepala Perwakilan OJK Sumsel Lukdir Gultom mengatakan perbankan di Sumsel tercatat telah menghimpun DPK sebanyak Rp59,88 triliun.
“Raihan itu meningkat dibanding tahun lalu yang sebesar Rp59,21 triliun atau tumbuh 1,14%,” katanya, Jumat (24/6).
Sementara untuk penyaluran kredit, kata dia, pihaknya mencatat perbankan sudah menyalurkan Rp65,22 triliun. Jumlah itu, kata dia,meningkat 6,48% dibandingkan dengan periode April 2015 yang senilai Rp61,25 triliun.
Meski kinerja bisnis perbankan Sumsel belum menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, namun, perbankan mampu menurunkan rasio kredit bermasalah.
“Saat ini rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) turun 8,43% dari semula 2,46% menjadi 2,25%,” ujarnya.
Sementara itu dalam Kajian Ekonomi Regional (KER) yang dirilis Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, terlihat kinerja penghimpunan DPK perlu mendapat perhatian.
Pasalnya, penghimpunan dana pihak ketiga selama triwulan I/2016 di Sumsel malah tercatat tumbuh melambat sebesar 2,90% (y-o-y).
Menurut bank sentral, perlambatan itu bersumber dari turunnya pertumbuhan jenis giro dan deposito yang dikumpulkan perbankan. (Bisnis)