EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Kendati baru diresmikan, Kantor Cabang Bank Riau Kepri (BRK) di Jakarta sudah berhasil membukukan aset hingga Rp 1,5 triliun per tanggal 15 Juli 2017.
Angka ini melebihi target yang dicanangkan saat pembukaan cabang tersebut pada April 2017 lalu sebesar Rp 1,25 triliun.
Dari total aset yang diraih cabang tersebut bersumber dari Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan komposisi penerimaan 90 persen dari deposito, 5 persen tabungan dan 5 persen lainnya bersumber dari giro.
Angka yang diraih dalam beberapa bulan pembukaan cabang tersebut sesuai dengan apa yang jadi harapan pemerintah Provinsi Riau pada cabang tersebut untuk membawa dana-dana dari Jakarta masuk ke Riau.
Direktur Utama Bank Riau Kepri, Irvandi Gustari, Kamis (27/7) mengatakan komposisi sumber aset ini sudah idealnya dari kantor cabang.
Ia mengatakan sisa lima bulan di tahun 2017 ini BRK akan terus menggenjot penyerapan modal tidak hanya di cabang Jakarta tetapi juga diseluruh jaringan kantor.
Irvandi mengatakan keberhasilan ini disebabkan kerja sama yang baik oleh setiap stakeholder. “Kita akan terus bekerja keras dalam waktu lima bulan ini menarik lebih besar lagi DPK dalam rangka melepaskan ketergantungan pada dana milik pemerintah daerah,” ujarnya.
Terkait laba, cabang pertama diluar Pulau Sumatera ini hingga posisi Juli 2017 berhasil membukukan sebesar Rp 775 juta.
Sebagai persiapan meningkatkan perolehan laba dari dana-dana murah BRK saat ini tengah melakukan pembenahan dengan menghadirkan berbagai layanan produk baru. Strategi ini kita harapkan mampu memaksimalkan penerimaan di cabang yang berlokasi di Ibukota Jakarta tersebut.
Pemaksimalan layanan digital seperti ATM dan Mobile Banking jadi perhatian BRK saat ini dalam rangka meraih hasil lebih baik lagi. Ia mengatakan saat ini layanan digital mobile banking dan ATM dalam tahap pembenahan sistem.
“Kita akui pembenahan ini berefek pada layanan yang kurang maksimal akhir-akhir ini. Namun kami pastikan pembenahan ini akan rampung bulan Juli 2017 yang akan menyediakan pelayanan lebih baik lagi,” tuturnya.
Irvandi menegaskan pembukaan cabang di Jakarta tidak dilakukan untuk berkembang sendiri di ibukota tetapi bertujuan memberikan efek baik bagi perekonomian di daerah. Karena hal itu BRK terus berfokus pada penarikan DPK di Jakarta untuk mengembangkan Riau.
“Kondisi di daerah saat ini masuk dalam masa sulit dengan kondisi ekonomi yang melambat beberapa tahun terkahir. Karena hal itu keberhasilan cabang luar daerah menjadi suatu yang sangat diharapkan,” ujarnya. (*)