EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman turut bermain Randai bersama masyarakat sebelum pembukaan Festival Pacu Jalur di Sentajo Raya, Kuantan Singingi, Rabu(26/7) malam.
Di tengah-tengah masyarakat Andi Rachman, sapaan Gubernur, turun ke arena memperagakan tarian randai didampingi Bupati Mursini dan tokoh masyarakat Kuansing H Sukarmis.
Dalam sambutannya, Arsyadjuliandi di Kabupaten Kuansing, mengatakan jika Randai merupakan budaya tak benda yang harus dilestarikan dan menjadi kebanggaan bagi masyarakat setempat dan Provinsi Riau.
“Jangan sampai kesenian Randai ini hilang di tengah masyarakat,” katanya mengingatkan.
Kegiatan berandai, menjelang Festival Pacu Jalur pada Kamis, (27/7) cukup meriah, Gubernur meminta dukungan masyarakat ikut mendukung event wisata Pacu Jalur untuk memenangkan Anugerah Pesona Pariwisata 2017 dari Kementerian Pariwisata.
Disampaikan Gubernur, jika Provinsi Riau berhasil menjadi pemuncak Anugerah Pesona Pariwisata 2017 itu, maka Provinsi Riau mendapat tawaran menjadi tuan rumah penganugerahan.
“Ini tawaran yang sangat baik, karena kita harus banyak mengejar event-event nasional untuk diadakan di Riau agar kita dapat perhatian pembangunan dari Pemerintah Pusat,” ucapnya.
Sebagai informasi, Randai kuantan merupakan seni pertunjukan kesenian dari Riau. Tradisi lisan ini menjadi salah satu kebudayaan Riau yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) nasional pada 2016 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Randai diyakini merujuk pada kata andai atau berandai-andai atau membuat perumpamaan. Para pelakon randai memang berbicara dalam bahasa kias dan petatah-petitih dalam suasana yang begitu akrab.
Pertunjukan ini pun disertai lagu-lagu dan gerak tari dalam iringan gesekan biola (piual), pukulan gendang (gondang), dan tiupan serunai (lapri).
Randai kuantan merupakan pengembangan dari randai Sumatra Barat atau randai Minang. Namun randai kuantan telah memiliki ciri khas sendiri lebih komunikatif dan penuh dengan gelak tawa. (*)