Dipicu Isu Kenaikan Beras Nasional, Beras Anak Daro di Pekanbaru Dijual Rp 14 Ribu per Kg

by

PEKANBARU – Memasuki pekan kedua bulan Januari 2018, sejumlah kebutuhan pokok di Pekanbaru mengalami kenaikan. Salah satunya adalah beras. Pantuan di sejumlah pusat penjualan beras di Pekanbaru, hampir seluruhnya mengakui terjadi kenaikan harga beras.

Abdul pemilik toko beras di Jalan Rajawali Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru membenarkan adanya kenaikan harga beras. Kenaikan sudah terjadi sejak sepekan ini.

“Iya harga beras naik sejak sepekan ini. Beras Anak Daro kita jual Rp 14 ribu per kilogram. Sebelumnya Rp 12.500 sampai Rp 13.000 per kilo. Ada kenaikan sekitar Rp 1.000 sampai Rp 1.500 per kilogramnya,” katanya, Senin (15/1).

Hal senada diungkapkan oleh Ria, pemilik grosir beras yang berada di Jalan KH Ahmad Dahlan Kota Pekanbaru. Ria mengatakan di toko miliknya, untuk beras yang harganya mengalami kenaikan adalah beras jenis Mundam. Kenaikan yaitu sebesar Rp 12.500 per kilogram.

“Kalau untuk beras Mundam harganya saat ini Rp 12.500 per kilogram. Harga ini naik dari harga sebelumnya yaitu Rp 12.300 per kilogram,” ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Pekanbaru, Ahmad Ingot Hutasuhut mengakui adanya kenaikan harga beras di Pekanbaru. Meski kenaikan belum terlalu signifikan, namun pihaknya akan turun ke lapangan untuk memastikan apa penyebab naiknya harga beras tersebut.

“Memang bebarapa hari ini terjadi kenaikan. Kita sedang pelajari apa peyababnya,” kata Ingot.

Ingot menduga kenaikan harga beras di Pekanbaru akibat adanya isu nasional terkait rencana pemerintah yang akan menaikkan harga beras. Namun untuk mengetahui secara pasti pihaknya akan melakukan sidak ke sejumlah distributor beras yang ada di Pekanbaru.

“Iya, kenaikan harga beras ini sudah menjadi isu nasional. Bisa saja pedagang di Pekanbaru terkena dampak psikologisnya. Jadi begitu ada isu beras naik, mereka (pedagang) sudah menaikkan duluan harganya,” bebernya.

Namun, kata Ingot, bisa saja kenaikan harga beras tersebut karena adanya permainan di tingkat distributor dan tengkulak. “Untuk mengungkap ini, kita akan segera koordinasikan dengan tim Satgas Pangan dan Bulog,” ujarnya.

Selain harga beras, harga telur dan cabe juga mengalami kenaikan. Untuk harga telor, naik sekitar Rp 1.000 per papan. Dari Rp 22 ribu menjadi Rp 23 ribu per papan. Ingot mengaku kenaikanya disebabkan karena tersendatnya pasokan dari provinsi tetangga. Khusunya dari Sumatera Barat.

“Kalau telur, itu masalah pasokan. Kita masih mengandalkan pasokan dari Sumbar. Dari lokal Pekanbaru dan sekitarnya ada juga. Tapi tidak mampu memenuhi permintaan pasar. Makanya kita masih bergantung pasokan dari provinsi tetangga,” katanya. (*)