PEKANBARU – Pegadaian Area Pekanbaru masih mengandalkan tiga produk untuk memburu target sebesar Rp701 miliar pada tahun ini.
Tiga produk Pegadaian ini tumbuh dan berkembang pesat selama tahun 2017. Yakni Amanah, Arrum Haji dan Kreasi.
“Produk Amanah merupakan produk pembiayaan kendaraan bermotor khusus bagi pegawai negeri atau karyawan tetap di sebuah perusahaan,” ujar Deputi Bisnis Pegadaian Area Pekanbaru, Nurhayanto, Rabu (17/1).
Kemudian produk Arrum Haji, memberikan kemudahan bagi masyarakat yang ingin melaksanakan Ibadah Haji melalui sistem pembiayaan dalam bentuk menitipkan emas sebesar 15 gram, untuk bisa mendapatkan nomor kursi haji.
Sedang produk kreasi pegadaian, merupakan produk pinjaman yang diberikan khusus kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dengan Agunan atau jaminan melalui BPKB kendaraan bermotor.
“Produk-produk ini sudah berjalan, dan lagi booming di Pegadaian. Mulai betul-betul menunjukkan titik hasil atau perkembangannya di tahun 2017,” jelas Nur.
Disampaikan Nur, jika dibanding tahun 2016, di tahun 2017 produk Pegadaian Arrum Haji mengalami pertumbuhan sebesar 561%, diikuti produk Amanah yang berkembang pesat sebesar 300%. Kemudian produk Kreasi naik 30%, dengan telah mengumpulkan sisa uang pinjaman sebesar Rp 41 miliar.
“Sebenarnya dari tahun 2015 produkuk Arrum Haji dan Amanah sebenarnya juga sudah ada, cuman hasilnya belum begitu mengembirakan. Jadi di tahun 2017, kita sudah mengumpulkan outstanding loan (OSL) dengan nilai Rp.9 miliar untuk kepemilikan kendaraan bermotor (produk Amanah) dan arrum haji baru sekitar Rp 4 miliar,” tutur dia.
Nur menyebut, pertumbuhan dan perkembangan yang dialami Pegadaian Area Pekanbaru selama tahun 2017, berasal dari seluruh unit dan cabang Pegadaian yang ada di wilayah Provinsi Riau.
Pegadaian Area Pekanbaru membawahi 76 unit dan 8 cabang di Provinsi Riau, tersebar di Riau Daratan mulai dari Tembilahan, Bangkinang, Pasir Pengarain, Bagan Batu, Bagan Siapiapi dan daerah lainnya.
Ke depan atau tahun 2018 ini, Pegadaian memiliki target yang cukup fantastis. Dimana kata Nur, mereka harus tumbuh lagi dengan total target sebesar Rp701 miliar.
“Pada tahun 2017 secara all product kita tumbuh hanya 0,16%. Untuk target dari tahun ke tahun, 2016 kita punya target Rp 500 miliar, Rp 501 miliar padan tahun 2017, dan tahun 2018 ini Rp701 miliar. Jadi ada Rp 200 miliar yang harus kita kejar tahun ini, cukup fantastis dan kami harus bekerja keras,” papar Nur. (*)