EKONOMIPOS.COM – Masih terus bergejolak, nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah pagi ini, Selasa (24/7/2018) kembali naik. Seperti diberitakan Reuters yang dikutip Ekonomipos dari detikFinance, bahwa kurs mata uang AS pagi ini mencapai level Rp 14.550 pagi ini.
Dolar AS sebelumnya juga telah menyentuh level Rp 14.500-an sesaat setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap mempertahankan bunga acuan 7 days reverse repo rate pekan lalu.
Berdasarkan grafik, nilai tukar dolar AS terhadap rupiah yang mencapai Rp 14.550 merupakan yang tertinggi pada periode yang sama dibanding tahun lalu. Penguatan dolar AS terus terjadi sejak awal tahun, bergerak dari angka Rp 13.277.
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pelemahan rupiah belum mengkhawatirkan. Sebab dari sisi poin pelemahan rupiah masih tidak terlalu besar.
“Jadi jangan menganggap kurs itu kalau masih perubahan Rp 50 atau Rp 100 itu bahaya, enggak ada bahayanya di situ,” katanya saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Minggu (22/7), seperti dilansir detikfinance.
Darmin menjelaskan, pelemahan rupiah saat ini dibebani oleh dua kondisi global. Pertama adanya dampak perang dagang antara AS dan China yang membuat negara-negara maju ikut melakukan normalisasi kebijakan moneter.
Kedua, ada sentimen dari sinyal Bank Sentral AS Federal Reserve yang hendak kembali menaikkan suku bunga beberapa tahap di tahun ini. Tujuannya agar kembalinya dana-dana ke AS.
“Jerome Powell Gubernur The Fed itu mengumumkan bahwa The Fed akan mendorong supaya inflasi di AS meningkat. Kan persoalan mereka inflasi terlalu rendah,” tambahnya. (**)