EKONOMIPOS.COM – Raksasa otomotif Jerman, Volkswagen mengumumkan mereka akan memangkas jumlah pekerjanya. Hal ini dilakukan dalam rangka perombakan produk ramah lingkungan.
Raksasa otomotif yang berbasis di Wolfsburg itu mengatakan sedang melakukan penghematan untuk berinvestasi dalam teknologi baru yang ramah lingkungan. Dengan melakukan PHK pada ribuan pekerja, mereka akan membebaskan dana lebih pada perusahaan bagi investasi kendaraan listrik dan teknologi baru lainnya.
Dilansir detikcom, Senin (15/3/2021), Volkswagen yang juga disingkat VW berencana untuk fokus pada e-mobility, mobil hybrid, sistem operasi kendaraan berbasis perangkat lunak, dan teknologi self-driving.
Pemutusan hubungan kerja (PHK) adalah bagian dari strategi VW untuk mendapatkan kembali mahkotanya sebagai produsen mobil terbesar di dunia saat memasuki era hijau baru. VW dan anak perusahaannya menjual 9,3 juta mobil pada tahun 2020.
VW sudah bicara dengan serikat pekerja soal rencana pemangkasan ini. Kesepakatan yang dicapai adalah para pekerja yang terkena PHK akan mendapatkan kompensasi pensiun dini.
Surat kabar keuangan Jerman, Handlesblatt melaporkan rencana tersebut akan menelan biaya sekitar US$ 597 juta. Totalnya ada 5.000 orang pekerja yang akan kehilangan pekerjaan.
Volkswagen menolak membeberkan angka keseluruhan. Mereka hanya mengatakan ada 900 pekerja yang memilih pensiun dini dan ribuan orang lainnya dapat mengambil setengah pensiun.
Perusahaan juga memperpanjang penutupan rekrutmen karyawan baru sampai akhir 2021. Padahal sebelumnya, penghentian rekrutmen hanya direncanakan selama 3 bulan pertama tahun ini saja.
Perekrutan pun nantinya hanya dapat dilakukan di bidang-bidang seperti mobil listrik, digitalisasi, dan pengembangan sel baterai.
Lalu mengapa Volkswagen mengalihkan fokusnya ke produk ramah lingkungan? Pengekangan global terhadap teknologi pencemar lingkungan memicu komitmen baru perusahaan-perusahaan besar untuk menjadi ramah lingkungan.
Belum lagi, VW juga pernah diterpa isu skandal polusi diesel pada tahun 2015. Mereka disebut telah memasang beberapa kendaraan dengan perangkat untuk mencurangi tes uji emisi.
Regulator Uni Eropa juga telah menetapkan target emisi yang ketat bagi perusahaan otomotif. Kebijakan ini akan memaksa Volkswagen untuk meningkatkan proporsi kendaraan hibrida dan listrik dari penjualan mobil Eropa menjadi 60% pada tahun 2030.