65 Desa di Meranti Krisis Air Bersih, Ini Penyebabnya

by

EKONOMIPOS.COM (EPC), SELATPANJANG – Sebanyak 65 desa di Kepulauan Meranti mengalami krisis air bersih. Hal itu menyusul belum adanya fasiltas Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di desa tersebut.

Warga desa tersebut masih menggunakan air gambut dan air hujan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kalau hujan mereka manfaatkan air hujan untuk makan dan minum, jika kemarau mereka gunakan air gambut,” ujar Kabid Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Dinas PU dan Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman Merainti, Syaiful Bakhir, Rabu (27/9/2017).

Namun, tahun ini pihaknya telah mengajukan anggaran untuk 30 desa supaya dibangun fasiltas air bersih tersebut. “Realisasinya tahun 2018 mendatang,” kata dia.

Syaiful mengatakan, hingga saat ini baru 13 desa di Kabupaten Kepulauan Meranti yang mendapatkan fasilitas Pamsimas. Kendati demikian hanya tiga desa saja yang masih berfungsi.
“Sementara 10 desa lainnya sudah tidak berfungsi. Ada yang mesinnya rusak dan ada juga yang pipanya tersumbat,” lanjut Syaiful. (*)