EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Pemprov Riau tahun ini akan fokus pada kegiatan menuntaskan utang proyek kepada pihak ketiga dan menyelesaikan proyek yang terbengkalai. Pada anggaran perubahan 2017 dan APBD 2018, anggaran membayar utang itu akan menjadi prioritas.
Di antara yang menjadi fokus pemerintah adalah pelunasan hutang proyek Stadion Utama dan infrastruktur di kawasan stadion tersebut. Sebelumnya, pembayaran hutang sudah dicicil pada anggaran APBD murni tahun 2017.
“Memang kita fokus bayar hutang untuk tahun ini. Ditargetkan semua hutang yang ada dituntaskan,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Riau Ahmad Hijazi, Kamis (05/10/2017).
Khusus hutang proyek Stadion Utama, sudah saatnya memang harus dilunasi. Karena sudah ada payung hukum terkait pelunasan hutang tersebut. Dengan demikian setelah dilunasi maka masyarakat bisa menikmati sarana tersebut.
“Insa Allah sudah lunas dan nanti akan bisa dimanfaatkan masyarakat, yang selama ini membutuhkan fasilitas umum itu,” ujar Sekda. Untuk pembayaran hutang tersebut, pemerintah menganggarkan dana hampir Rp 200 miliar.
Selain hutang lanjut Sekda, pemerintah juga akan fokus menyelesaikan proyek yang masih belum selesai. Seperti jembatan Siak IV dan sejumlah ruas jalan lainnya. “Semua proyek terbengkalai akan diselesaikan semuanya. Kita menuntaskan sebelum masa jabatan pak Gubernur berakhir,” ujar Sekda.
Sehingga APBD untuk 2017 dan 2018 banyak peruntukannya menuntaskan proyek terbengkalai dan ditambah anggaran untuk Pilkada 2018 mendatang. ” Makanya kami tahun depan butuh anggaran besar,”ujarnya.
Sementara itu, pihak Badan Anggaran (Banggar) DPRD Riau mengaku setuju untuk dilakukan pembayaran hutang-hutang Pemprov Riau yang masih belum dibayarkan.
Anggota Banggar DPRD Riau, Aherson mengatakan, memang untuk membayar hutang di penganggaran kali ini cukup banyak jumlahnya, bahkan hampir mencapai Rp 200 miliar jumlahnya. (*)