EKONOMIPOS.COM (EPC), SELATPANJANG – Program cetak sawah baru seluas 365 hektare di Kepulauan Meranti tahun 2017 tersebar di 11 desa. Dengan demikian produksi padi pada tahun depan diprediksi meningkat.
“Produksi padi di Meranti pada musim panen tahun 2017 hanya 9.572 ton saja. Dengan adanya penambahan luas sawah, tentu produksi gabah meningkat,” kata Kabid Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kepulauan Meranti, Syafril, Senin (06/11/2017).
Menurut Syafril, dari tambahan luas sawah tersebut akan ada peningkatan produksi sebanyak 1.640 ton gabah kering. “Sebab, target tahun 2018 setiap hektarnya harus bisa menghasilkan 4,5 ton,” lanjut Syafril.
Selain mendapatkan sawah, para petani di 11 desa tersebut kata Syafril, juga mendapatkan bantuan benih, alat pertanian, pupuk dan insektisida. “Para petani tinggal menanam dan merawat saja, kalau sawahnya sudah dicetak oleh TNI,” ujarnya.
Untuk mendukung program cetak sawah baru tersebut, Pemkab Meranti juga menganggarkan Rp 500 juta untuk membangun jalan usaha tani. “Jalan usaha tani itu dilakukan untuk Desa Tanjungbunga, Batangmeranti, Anaksetatah dan Desa Binamaju,” lanjut Syafril.
Dia membeberkan, sebagian penerima program cetak sawah tahun 2017 adalah petani pemula. Petani-petani pemula itu kata Syafril terletak di Desa Mengkirau, Lukit, Semukut, Tanjungsari dan Merantibunting.
“Dari 11 desa penerima program cetak sawah, lima desa di antaranya adalah petani pemula,” ujar Syafril.
Kendati demikian, petani-petani pemula tersebut telah mendapatkan bimbingan dan penyuluhan dari penyuluh pertanian di masing-masing desa. Tidak hanya pelatihan bertani padi, para petani pemula tersebut juga mendapatkan pelatihan menggunakan alat pertanian. “Mereka tidak dilepas begitu saja, namun mendapatkan pelatihan mengolah lahan hingga panen,” tutupnya. (*)