EKONOMIPOS.COM (EPC), PEKANBARU – Keberadaan reservoir atau sumur penampung air untuk proses pemadaman kebaran di Kota Pekanbaru masih minim. Hal ini disinyalir menjadi satu faktor lambatnya penanganan pemadaman saat terjadi kebakaran.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru akan mengusulkan pembangunan resevoir dalam APBD 2018 mendatang.
“Sebelumnya sudah kita usulkan dalam APBD 2017 ini namun saat finalisasi ternyata tidak diakomodir, sekarang kembali kita usulkan dianggaran tahun depan,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Pekanbaru, Burhan Gurning, Selasa (28/11).
Sumur penampungan air tersebut sangat dibutuhkan terutama didaerah padat penduduk. Karena jika petugas harus mengambil air yang jaraknya jauh dari lokasi kebakaran dikhawatirkan api sudah habis melalap semua rumah warga.
“Memang idealnya satu kelurahan satu reservoir supaya petugas tidak susah payah jauh mengambil air,” ujarnya.
Namun akibat keterbatasan anggaran dan lahan yang dibutuhkan pihaknya tidak bisa berharap banyak. Minimal tahun 2018 bisa diakomodir untuk pembuatan reservoir di tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Payung Sekaki, Sail dan Limapuluh.
“Rencananya kita akan bangun di halaman kantor camat. Kan tidak butuh lahan yang luas. Setelah kita gali sumurnya diatasnya bisa kembali diratakan dan dibuat lobang secukupnya untuk memasukkan selang. Sehingga tetap aman,” paparnya.
Namun jika ada masyarakat yang bersedia menghibahkan tanahnya untuk pembangunan reservoir, pihaknya akan menyambut baik. Sehingga tidak perlu lagi memikirkan lokasi lahan untuk pembangunan sumur penampungan air tersebut. (*)
