EKONOMIPOS.COM-PEKANBARU Pihak pengembang hotel dan pusat perbelanjaan Living World diminta menepati janjinya kepada warga sekitar. Yaitu penyediaan fasilitas air bersih karena sumur warga tercemar akibat dampak pembangunan gedung.
Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru H Herwan Nasri ST membenarkan adanya perjanjian atau kesepakatan yang dibuat owner Living World PT 328 dengan warga di hadapan anggota DPRD Pekanbaru. “Intinya perjanjian itukan dibuat di depan dewan. Kalau tidak ada yang dibuat oleh pengembang, dan masyarakat merasa dirugikan, kami siap proses jika dilaporkan,” kata Herwan kepada Riau Pos, kemarin.
Ia mengaku sempat mengarahkan warga untuk mendatangi pengembang dan melakukan pembicaraan secara baik-baik. ‘‘Tapi, kalau memang tidak selesai, laporkan lagi ke DPRD, biar nanti diproses lagi,” kata politisi Golkar itu.
Disebutkannya, persoalan Living World tidak ini saja. ‘‘Ada banyak pelanggaran yang lain dilakukan dan ini juga akan dipertanyakan Nanti kami kaji betul pelanggarannya,” sebutnya.
Untuk itu, Herwan meminta pengembang memenuhi janjinya. ‘‘Kalau tidak bisa selesai dengan masyarakat padahal waktunya sudah lama, tentu ini akan menjadi perhatian DPRD lagi,’’ sebutnya.
Ketika disinggung informasi bahwa pimpinan pengembang Living World sudah berganti, menurut Herwan, hal itu tersebut tidaklah menjadi alasan tidak dipenuhinya janji ke masyarakat. “Bangunannya kan tidak pindah? Jadi semua perjanjian tetap menjadi tanggung jawab mereka,” tegasnya.
Mengenai belum direalisasikan janji tersebut, Riau Pos mendatangi lokasi pembangunan Living World yang berada simpang empat Jalan Tuanku Tambusai-Jalan Soekarno Hatta. Namun, upaya Riau Pos untuk menemui pimpinan gagal setelah dicegat pihak keamanan.
“Mau ke mana, Pak?” ujar seorang sekurti yang mengenakan rompi warna hijau dan helm putih.
Setelah menyampaikan maksud dan tujuan untuk mengonfirmasi terkait pengembang Living World tak kunjung menyediakan fasilitas air bersih bagi masyarakat yang terkena dampak pembangunan mal empat lantai dan hotel 15 lantai itu, sang sekurti tersebut meminta untuk menunggu. Ia mengatakan, akan menyampaikan terlebih dahulu kepada kepala pengamanan.
“Tunggu dulu ya, Pak,” sampainya.
Tak lama kemudian, datang seorang laki-laki yang diketahui bernama Tholib selaku kepala pengamanan pembangunan gedung. “Apa yang ditanyakan sampaikan ke saya. Nanti akan saya teruskan kepada pimpinan,” ujar Tholib.
Diakui Tholib, pimpinan pengembang memang sudah berganti. Ia pun meminta waktu dan berjanji akan menghubungi kembali pukul 16.00 WIB. “Jam empat sore nanti saya kabari lagi. Saya akan sampaikan ke pimpinan,” tambahnya.
Namun sayangnya, ketika dihubungi kembali, belum ada jawaban dari pimpinan Living World terkait persoalan penyediaan fasilitas air bersih bagi masyarakat. “Belum ada saya sampaikan. Karena saya lagi sibuk. Pekerjaan lagi banyak,” singkat Tholib.(*)