Ekonomipos.com – Pekan ini netter sempat dihebohkan oleh pengamen badut “Winnie the Pooh” yang tak lain adalah pasangan Suaedi dan Karsi. Setelah ketahuan berbohong soal kemiskinan dan penyakitnya, warga Dusun Bulu, Desa Sawo, Kecamatan Jetis, itu membakar kostum badut mereka.
Kostum itu mereka bakar di Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Hal tersebut mereka lakukan setelah berjanji tak akan mengemis dan berbohong lagi.
“Mereka dijemput anak laki-lakinya di sini (Dinsos),” kata petugas Dinsos. “Di depan anaknya, mereka janji tidak mengulangi pekerjaannya lagi.”
“Karena sudah janji, untuk membuktikan kesungguhannya, mereka bakar dua baju badutnya di sini,” sambung Liyanto, salah satu anak Suaedi. “Iya di sini, di depan halaman itu mereka membakar baju badutnya, sebelum berangkat pulang.”
Liyanto sendiri sebenarnya sudah berkali-kali melarang kedua orangtuanya untuk mengamen. Namun peringatannya tak pernah digubris. Begitu kebohongan mereka terbongkar, Suaedi dan Karsi bersedia menandatangani surat perjanjian bermaterai untuk tidak ngamen lagi.
Sebelumnya, Suaedi mengaku dirinya menjadi badut karena desakan ekonomi dan hidup sebatang kara. Ia juga mengaku terkena stroke untuk membuat orang lebih bersimpati dan memberikan uang lebih banyak padanya. Faktanya, kakek 75 tahun yang masih sehat itu mampu merenovasi rumah dan punya tujuh istri. (wk/kr)
