5 Pertimbangan Sebelum Mengajukan Kredit Mobil

by

mobilEkonomipos.com, Melihat kondisi kendaraan publik yang kian buruk, membuat keinginan untuk memiliki mobil pribadi memang menjadi tak terelakan. Akan tetapi harga mobil yang tidak murah sering kali menjadi salah satu kendala Anda memiliki mobil.

Kredit mobil pun hadir  menjadi solusi bagi Anda yang ingin memiliki mobil, namun dana yang dimiliki tidak mencukupi. Banyak hal yang harus menjadi pertimbangan Anda sebelum mengajukan kredit mobil.

Apa saja yang harus Anda pertimbangkan sebelum mengajukan kredit mobil :

1. Alasan Anda Membeli

Pertama kali yang harus menjadi pertimbangan Anda sebelum mengajukan kredit mobil adalah alasan kenapa Anda membeli atau  mengkredit mobil. Jangan pernah membeli mobil hanya karena gengsi.

Pertimbangkanlah dengan matang untuk apa Anda membeli atau mengkredit mobil. Apakah Anda benar-benar membutuhkannya untuk membantu Anda dalam pekerjaan dan keperluan lainnya, misalnya Anda membelinya karena jarak dari kantor dan rumah lebih efektif jika ditempuh dengan mobil pribadi.

2. Kondisi Finansial

Hal kedua yang tidak kalah penting adalah memastikan kondisi finansial Anda. Baik itu kondisi keuangan Anda secara pribadi maupun kondisi keuangan keluarga. pastikan keluarga besar Anda mendukung Anda dalam hal pembelian mobil secara kredit.

Karena nantinya orang terdekatlah yang akan membantu keuangan Anda secara maksimal. Seperti misalnya, Jika salah keluarga besar Anda memiliki  usaha sendiri. Ini akan menjadi pertimbangan pihak penyalur untuk memberikan penawaran kredit mobil kepada Anda.

Biasanya mereka dengan senang hati akan memberikan penawaran cicilan kredit mobilnya kepada Anda. Hal ini dikarenakan mereka melihat kemampuan Anda dan kemampuan Anda yang cukup maksimal.

Buatlah perencanaan  jangka panjang jika Anda mengajukan kredit lebih dari 3tahun-4 tahun. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga, seperti kelahiran anak bagi Anda yang baru saja menikah.

Segala macam perencanaan baik jangka pendek atau jangka panjang akan sangat berguna. Pastikan Anda melakukan ini, agar pengeluaran tidak melebihi pendapatan Anda.

Dan jangan tergoda untuk melakukan pelebihan pendapatan (Mark-up) pada formulir pengajuan kredit mobil, karena itu akan merugikan Anda sendiri. Lembaga penyalur kredit mobil umumnya sudah bisa memperhitungkan kesanggupan Anda untuk melunasi kredit mobil tersebut.

3. Jenis dan Tipe Mobil

Sesuaikan jenis dan tipe mobil Anda dengan kebutuhan seta kondisi keuanga Anda. Baik itu mobil bekas atau baru, mobil jenis city car atau MVP. Jangan memaksakan diri Anda membeli mobil diluar kemampuan Anda hanya karena gengsi.

4. Lembaga Pembiayaan

Ada dua lembaga yang bisa menjadi pilihan anda dalam mengajukan kredit, yakni bank atau Leasing (Pembiayaan Kredit). Masing-masaing lembaga ini memiliki kelebihan dan kelemahan serta persyaratan dan ketentuannya masing-masing. Bank biasanya  memberikan bunga yang lebih rendah, namun dengan persyaratan yang lebih rumit. Sementara leasing biasanya memberikan bunga yang lebih tinggi namun prosedurnya tidak serumit bank.

5. Uang Muka dan Biaya Lain

Setelah Anda menentukan dari lembaga pemimjaman mana Anda ingin mengajukan kredit mobil. Langkah selanjutnya adalah mempertimbangkan berapa besar uang muka yang harus dibayarkan dan biaya-biaya lain. Saat ini uang muka untuk kendaraan bermotor mensyaratkan pembayarann DP sebesar 30 persen dari total harga mobil. Persyaratan minimal uang muka tersebut sesuai dengan regulasi pemerintah.

Semakin besar uang muka yang Anda berikan, semakin ringan cicilan yang harus dibayar. Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan adalah besaran pajak, cicilan bulanan, serta suku bunga. Dalam hal suku bunga, Anda bisa memilih tipe suku bunga mana yang lebih cocok. Misalnya Anda ingin membeli mobil denga merk Daihatsu dari Bank A.

Bank A menawarkan mobil tersebut dengan tingkat suku bunga tetap (flat rate). Lalu Anda kemudian cari informasi tentang tipe mobil yang sama ke Bank B, namun Bank B menawarkan dengan tingkat suku bunga mengambang (Floatin rate) yang nilainya bisa berubah mengikuti suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Mengenai hal ini Anda bisa konsultasikan dengan lembaga pemimjam yang terpercaya. Tujuannya agar biaya tersebut tidak terlalu membebanan atau melebihi pendapatan Anda.
(viva)