EKONOMIPOS.COM – Dongfeng Motor Company Limited (DFL), salah satu perusahaan patungan terbesar dan terdiversifikasi di Cina mengumumkan bahwa mereka akan mempercepat implementasi “Rencana Hijau 2022” dengan berfokus pada produk ramah lingkungan dan material daur ulang.
Langkah ini dibangun dengan perjalanan Dongfeng yang di Indonesia sebagai produsen mobil DFSK Glory 580 ini menerapkan standar hijau untuk mencapai target merek paling berkelanjutan di industri otomotif.
Sejak 2010 hingga 2017, konsumsi energi DFL, emisi polutan, konsumsi bahan bakar mobil tunggal, dan tingkat penggunaan limbah padat semua terpenuhi, atau terlampaui, tujuan kebijakan hijau nasional.
“Sejak didirikan 15 tahun yang lalu, Dongfeng telah menyampaikan produk otomotif berkualitas tinggi kepada pelanggan kami,” kata Uchida Makoto, Wakil Presiden Senior Nissan dan Presiden Dongfeng, dalam keterangan pers seperti dilansir Tempo, Selasa (14/8/2018).
“Kami akan terus melakukannya dalam periode ini perubahan industri, pemahaman bahwa keunggulan di area hijau adalah faktor kunci untuk berhasil menavigasi perubahan ini. Pengembangan hijau kami akan mendukung operasi di seluruh rantai nilai,” sambungnya.
Dongfeng juga berencana untuk memperkenalkan 20 model kendaraan listrik (EV + e-Power) di bawah empat merek pada 2022, dengan Nissan teknologi e-Power tersedia pada model inti.
Pada 2022, sebanyak 30 persen dari penjualan Dongfeng akan EV, termasuk produk dengan teknologi e-POWER. perusahaan berencana melokalkan 100 persen komponen elektronik utama dalam 3 tahun sebagai teknologi Nissan, sistem QA, dan mode produksi APW diperkenalkan.
Ini adalah pengurangan 20 persen dalam konsumsi energi dan pengurangan emisi CO2 yang setara dengan penyerapan energi. 200.000 mu hutan (diakumulasi hingga 2022).
Selain itu, sistem air cerdas akan memberikan kontribusi pada penurunan 35 persen dalam penggunaan air. Dan untuk mengurangi polusi lingkungan, investasi RMB 1 miliar akan dilakukan untuk meng-upgrade 27 toko cat di Guangzhou, Zhengzhou, Xiangyang dan Dalian, mengurangi VOC (organik volatil senyawa) emisi sebesar 50 persen.
Lebih lanjut, DFL berencana untuk memperkenalkan teknologi regenerasi baterai tingkat lanjut untuk meningkatkan baterai daur ulang lingkungan untuk digunakan, menyediakan pasokan listrik yang stabil untuk masyarakat dan industri lokal.
“Industri otomotif Cina menghadapi masa peluang strategis. Dengan mengembangkan kendaraan energi baru dan mengelola proses secara hijau dan berkelanjutan, Ini adalah kesempatan bagi Dongfeng,” kata Uchida. (Tempo)