EKONOMIPOS.COM (EPC),TOKYO — Toyota Motor Corp membukukan laba terkecil dalam empat tahun terakhir, sebagai dampak dari penguatan yen di tengah melambatnya permintaan untuk beberapa model mobil di pasar yang menjadi kunci, yaitu Amerika Utara.
Pabrikan mobil terbesar di dunia berdasarkan nilai pasar tersebut memotong target perkiraan laba operasi menjadi 1,6 triliun yen atau setara US$15,78 miliar.
Jumlah tersebut lebih kecil sekitar 44% dari tahun lalu, dan menjadi yang terendah sejak 2013.
Penguatan yen membuat Toyota ‘menderita’ karena mobil yang diekspor dari Jepang menjadi lebih mahal. Di sisi lain hal itu menurunkan nilai pendapatan yang dibukukan dari ekspor.
Padahal, saat yen melemah terhadap dolar Amerika Serikat dalam tiga tahun terakhir telah membuat Toyota mencatatkan rekor dalam meraup laba.
Saat ini Toyota memproduksi sekitar 40% kendaraan di Jepang, lebih besar dari pesaing domestiknya seperti Honda dan Nissan.
Pada semester I/2016, dari jumlah kendaraan yang diproduksi oleh Toyota di Jepang, hampir setengahnya ekspor di mana dolar AS anjlok hampir 16% terhadap yen.
Takaki Nakanishi, CEO di Nakanishi Research Institute, mengatakan Toyota telah mengambil pendekatan proaktif untuk mengelola dampak mata uang dengan merevisi target mereka.
“Pabrikan mobil lainnya kemungkinan akan melakukan langkah yang sama seperti Toyota,” katanya, seperti dikutip Reuters, Jumat (5/8/2016).
(bisnis)