Angkak dan Beras Merah, Apa Beda dan Manfaatnya?

by

Angkak adalah beras putih biasa yang menjalani proses fermentasi bersama jamur Monascus purpureus, sehingga memperoleh warna merah tua keunguan khas yang dikenal oleh banyak orang.

Beras merah ini telah digunakan oleh masyarakat Cina dan hampir seluruh komunitas Asia di seluruh dunia sebagai pengawet makanan, agen pewarna makanan, campuran rempah masakan, dan juga bahan dalam anggur beras. Di samping pamornya dalam dunia kuliner, beras angkak juga telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan tradisional China yang dipercaya bermanfaat untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi gangguan pencernaan, seperti diare.

Sejumlah lembaga kesehatan belum merekomendasi angkak sebagai obat. Dan sebagai produk beras, angkak adalah beras biasa, bukan beras merah yang memang secara genetis merah.

Kita selalu saja takjub dengan barang impor, termasuk beras merah asal China itu. Tetapi kita abai pada beras merah asli, yang sejak nenek moyang kita dahulu telah dipilih menjadi bagian dari bahan makanan berkhasiat. Beras merah warisan leluhur tersebut akan lebih meningkat lagi manfaatnya ketika proses penanaman, perawatan, panen dan pasca panennya, diolah dengan cara-cara organik.

Seperti yang dilakukan oleh Eka Farm di Bantul, Yogyakarta. Mereka ini adalah sekumpulan anak muda yang mendedikasikan diri untuk pertanian organik, bebas kimia, dan melakukan perdagangan bahan makanan organik, seperti beras, umbi garut, gula merah, dan minyak goreng VCO.

Beras merah organik ditanam di tanah yang telah diolah secara organik selama minimal satu tahun dan terbebas dari bahan kimia. Irigasinya dilakukan dengan pengairan yang bebas dari logam berat dan residu bahan kimia, dipupuk dengan 100 persen pupuk organik, dan hama penyakit dikendalikan dengan musuh alami (agensi hayati) tanpa menggunakan pestisida.

Mengenal Beras Merah

Beras merah merupakan salah satu jenis beras yang memiliki banyak khasiat sebagai obat maupun manfaat-manfaat lain yang menunjang kesehatan. Makanan sehat beras merah telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, para ahli pengobatan tradisional ataupun para tabib mempercayai bahwa beras merah memiliki kandungan-kandungan penting untuk memulihkan maupun menjaga kesehatan dan stamina.

Sebuah media menyebut, menurut bukti-bukti arkeologi yang dipercaya ahli-ahli sejarah, di China beras merah telah dikembangkan sebagai makanan pokok semenjak 10.000-80.000 tahun SM. Namun baru pada sekitar 3000 tahun SM beras menyebar ke barat, ke India, dan ke tenggara, ke daerah Asia Tenggara.

Di Indonesia, fosil beras tertua yang ditemukan berasal dari Sulawesi sekitar 3000 tahun lalu. Adanya pertanian pertama di Nusantara tercatat pada sekitar abad ke 8 di Jawa, di mana tertulis pada sebuah prasasti yang menyebutkan bahwa raja memungut pajak berupa beras dari rakyatnya, dan terdapat pula banyak cerita rakyat yang mengisahkan bahwa beras hitam dan beras merah sudah menjadi makanan yang ditanam secara terbatas dan hanya dikonsumsi oleh keluarga kerajaan dan bangsawan. Sedangkan untuk beras putih dapat ditanam bebas dan dikonsumsi masyarakat umum.

Secara biologi, beras adalah bagian dari biji padi yang terdiri dari aleuron (lapis terluar bulir padi yang biasanya dibuang dalam proses pemisahan kulit beras), endospermia (tempat sebagian besar pati dan protein beras berada), dan embrio (calon tanaman baru, atau disebut juga sebagai “mata beras”.

Dalam satu bulir beras, didominasi oleh pati sebanyak 80-85 persen. Beras juga mengandung protein, vitamin, mineral dan air. Beras mempunyai berbagai jenis warna, yang timbul secara genetik karena perbedaan gen yang mengatur warna aleuron, warna endospermia, dan komposisi pati pada endospermia.

Beras merah berupa beras berwarna merah gelap yang pada aleuronnya mengandung gen yang memproduksi zat antosianin yang merupakan sumber warna merah atau ungu. Manfaat antosianin bagi kesehatan antara lain adalah sebagai pelindung lambung dari kerusakan, sebagai penghambat sel tumor, meningkatkan kemampuan penglihatan mata, dan sebagai senyawa anti-inflamasi yang melindungi otak dari kerusakan.

Selain itu, beberapa penelitian menyebutkan bahwa senyawa tersebut mampu mencegah obesitas dan baik untuk terapi diabetes, meningkatkan kemampuan memori otak dan mencegah penyakit neurologis, serta menangkal radikal bebas dalam tubuh.

Manfaat Lain Beras Merah

Manfaat beras merah telah diriset pada berbagai penelitian modern, antara lain: sebagai pengganggu penyerapan gula dalam karbohidrat serta mengganggu penyerapan lemak yang masuk bersama makanan; membantu mengatasi gangguan pencernaan, sembelit, perut kembung serta menurunkan kadar kolesterol dalam darah; menjaga berfungsinya sistem syaraf dan jantung.

Beras merah dikenal bisa mencegah penyakit beri-beri, sakit pinggang, reumatik ataupun kesemutan; meningkatkan stamina, memperkuat tubuh dan mengatasi cepat lelah; membantu meremajakan kulit, membuat kulit menjadi lebih halus serta mengatasi alergi; pembangkit gairah seksual, membantu meningkatkan jumlah sperma, mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lainnya (seperti diabetes, hipertensi, asma, liver dan lain-lain).

Manfaat bagi para ibu hamil untuk mencegah cacat tabung syaraf pada janin dan mampu mengurangi risiko cacat bayi pada saat lahir/prematur, membantu melancarkan aliran darah pada otak, membantu meningkatkan kecerdasan anak; serta mengatasi penyumbatan arteri serta tekanan darah tinggi.